visitbawean01

Jumat, 15 Juli 2022

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA FASE A / KELAS 1 TERBARU

   visitbawean01 ~ Salah satu peranghkat pembelajara  dalam kurikulum merdeka adalah

modul ajar. Berikut kami sajikan contoh modul ajar.

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

A.  IDENTITAS MODUL AJAR

Nama Sekolah                 : UPT SD Negeri 356 Gresik

Tahun Ajar                       :  2022-2023

Fase/Kelas                       :  A/1

Materi / sub materi       : Bilangan / Menguraikan dan menyusun bilangan

Alokasi Waktu                 :  4 X pertemuan

 

B.      KOMPETENSI AWAL

Ø   Memahami makna angka untuk menghitung dalam praktek kehidupan sehari-hari, serta dapat menggunakannya.

Ø   Mencoba mencari jumlah atau selisih dari satu angka dengan angka lainnya dan mengetahui hubungan antar keduanya.

C.      PROFIL PELAJAR PANCASILA

~ Bernalar Kritis

~ Gotong Royong

 

D.      SARANA DAN PRASARANA

Buku Siswa dan Guru

Gambar alat peraga, gambar alat permainan menjatuhkan bola, kelereng, aplikasi lampiran,magnet, kancing dan dadu.

E.       TARGET PESERTA DIDIK

Reguler/Tipikal

 

F.       MODEL PEMBELAJARAN

Tatap Muka (TM)

2. KOMPONEN INTI

A.      TUJUAN PEMBELAJARAN

Ø   Denganpermainan batu gunting kertas, siswa dapat memahami makna angka untuk menghitung dalam kehidupan sehari-hari  serta dapat  menggunakannya.

Ø   Siswa diajak untuk melakukan  permainan batu gunting kertas, siswa dapat mengetahui urutan jumlah menang kalah  dan selisih antara keduanya.

B.      PEMAHAMAN BERMAKNA

~  Meningkatkan kemampuan siswa tentang oprasi hitung penguraian dan penyusunan angka serta memahami konsep dasar dari satu angka, kemudian dapat menghubungkannya dengan angka – angka lain.

C.      PERTANYAAN PEMANTIK

1.       Bagaimana caranya menguraikan dan menyusun bilangan ?

2.       Bagaimana caranya  dapat memahami konsep dasar dari satu angka,  

          kemudian dapat menghubungkan dengan angka – angka  lain ? 

D.      KEGIATAN PEMBELAJARAN

a  Kegiatan Pendahuluan

1.       Guru membuka kegiatan dengan  rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas

    ( menyapa, berdoa, dan mengecekkehadiran ).

2.       Dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.

3.       Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin 

4.       Menyanyikan lagu Nasional Garuda Pancasila atau lagunasional lainnya. 

5.       Pembiasaan litarasi membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicaraselama 15-20 menit 

          materi non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman 

          sehat ,cerita inspirasi dan motivasi.

6.       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

 

b.  Kegiatan Inti

Pertemuan ke 1

-          Siswa mengamati stimulus gambar pada buku halaman 27, kemudian memikirkannya.

-          Guru meminta siswa menceritakan kembali mengenai gambar tersebut.

-          Guru mengajak siswa melakukan permainan batu gunting kertas.

-          Gru meminta siswa menulis hasil permainan batu – gunting – kertas dengan 

            ketententuan :

·       Berapa kali melakukan batu – gunting – kertas ? ( 5 kali )

·       Berapa kali menang ? ( 1 kali )

  Pertemuan ke 2         

Guru mendemonstrasikan mengenai permainan menjatuhkan bola, dengan demikian

siswa akan lebih mudah membayangkan gambar yang ada dibuku teks.

-          Pada permainan menjatuhkan bola siswa diminta  mengamati dan mencatat 

           uraian berdasarkan penjelasan guru.

-          Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan  membawa kancing dengan 

           beragam kombinasi cara membawa.

-          Guru meminta siswa untuk mencatat hasil kancingan, dan mengarahkan siswa untuk 

           dapat mengurutkan angkanya dengan penjelasan ringan.

-          Kelas dilanjutkan dengan permainan menebak angka yang ada.

-          Guru menjelaskan permainan menebak angka lalu siswa melakukan permainan 

           secara berpasang - pasangan.

  Pertemuan ke 3

-     dengan menggunkan perlengkapan permainan menjatuhkan bola kelantai, siswa menguraikan angka 10 dengan beragam cara kemudian mencatat hasilnya.

-     Membariskan balok dengan horizontal, kemudian membaginya menjadi 2 dengan memberikan jarak  keduanya, kemudian siswa mencatat banyaknya balok yang ada dikanan dan kiri pada kotak yang tersedia di buku ajar.

-     Siswa diminta mengamati kartu angka kemudian menjawab angka dan menyusun angka 10.

 Pertemuan ke 4

-          Siswa di minta menyusun kelereng dan beragam formasi pembentuk angka.

-          Guru menjelaskan cara menyusunnya dan miminta siswa melaporkannya dengan 

           menyusun bola magnet di papan tulis yang telah disediakan.

-          Siswa melakukan permainan membuat kartu angka 1 - 10

-          Siswa mengamati kartu temannya yang dirasa mudah dipahami, kemudian 

           melaporkan hal apa saja yang diketahui dari pengamatan tersebut.

 

 KEGIATAN PENUTUP

1.   Menyimpulkan pembelajaran yang telah disampaikan bahwa siswa dapat mengasosiasikan benda dengan angka , siswa menyatakan banyaknya jumlah dalam kelompok munggunakan angka sampai 10, dan dapat mengurutkan angka - angka dengan benar.

2.   Guru Bersama siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan membaca do’a dan salam. 

1.       ASESMEN

Ø Performa ( presentasi )

Ø Tertulis


Kamis, 14 Juli 2022

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Fase B Kurikulum Merdeka Belajar

    vistbawean01 ~ Modul ajar merupakan salah satu bentuk implementasi dari alur tujuan pembelajaran yang dikembangkan dalam kurikulum merdeka belajar dari capaian pembelajaran dengan profil pelajar pancasila sebagai sasaran utama.

    Modul Ajar kurikulum merdeka merupakan salah satu alat atau sarana pembelajaran yang berisi dari Komponen Informasi Umum, Kompetensi Inti, Lampiran dan Lengkap dengan LKPD (lembar Kerja Peserta Didik) dalam kurikulum Merdeka Belajar.

    Tujuan pengembangan Modul Ajar dalam kurikulum Merdeka Belajar adalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. hal ini dipersiapkan oelh pendidik guna mencapai tujuan tersebut.

    Berikut ini Modul Ajar pada Sekolah Penggerak pada mata pelajaran Bahas Indonesia Kelas 4 SD/MI Fase B. Menyingkap tabir Misteri Kurikulum Merdeka Belajar Tahun 2022 Lengkap dengan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan cara klik tautan KLIK DI SINI dengan warna mereh👇👇👇 :

KLIK DI SINI

    Adapun komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya peserta didik yang telah di diagnosa sebelumnya. bentuk diagnosa sendiri di bagi menjadi 2 yaitu diagnosa kognetif dan diagnosa non kognetif.

    Pendidik dan satuan pendidikan ( sekolah penggerak) dapat menggunakan berbagai macam jenis strategi untuk membuat dan mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah.  Aktivitas pembelajaran dalam modul ajar harus sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen.

    Agar memudahkan para pendidik untuk mendownload Modul Ajar Sekolah Penggerak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 SD/MI kami  bagikan format dalam bentuk file PDF. Semoga bermamfaat untukm para pendidik dalam mencerdaskan anak bangsa.

    Tetaplah semangat dalam mendidik anak - anak bangsa guna menjadi bangsa yang merdeka dalam segala aspek kehiduanp. Hasil kerja para pendidik bangsa ini tidak dapat dilihat secara instan. Akan tetapi hasil kerja mereka akan lihat dalam waktu 10 hingga 20 tahun mendatang.

Rabu, 13 Juli 2022

CONTOH MODUL PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA JENJANG SD

    visitbawean01 ~ Proyek penguatan profil pancasila menjadi salah satu bagian terpenting dan titik fokus Kementerian Pendidikan saat ini dalam kurikulum merdeka. Profil pelajar pancasila dirasa dapat mencapai visi pendidikan di negara ini, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila.  

    Dalam praktek pengimplementasinya, terdapat beberapa tema proyek penguatan profil pelajar pancasila didalmnya, diantaranya seperti gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI dan kewirausahaan. 

Penjelasan Tema

    Tema pertama adalah Gaya hidup berkelanjutan, tema ini menekankan akan kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah terhadap lingkungan. 

    Tema kedua adalah Kearifan lokal. Tema ini dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu serta dapat mengekplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat. 

    Tema ketiga adalah Bhineka Tunggal Ika. Tema ini di usung mengingat isu intoleransi dan radikalisme yang mulai menjamur saat ini. Oleh karana itu, tema ini diangkat supaya peserta didik lebih mengenal dan belajar serta membangun dialog dengan penuh hormat tentang berbagai keberagaman yang ada seperti: kelompok agama dan kepercayaan. 

    Tema keempat adalah bangunlah Jiwa dan Raganya. Hal ini menjadi bagian tema penting mengingat kasus perundungan yang seringkali terjadi di lingkungan sekolah. Tema bertujuan untuk membangun tumbuk kembangnya kesadaran dan keterampilan peserta didik dalam memelihara kesehatan fisik dan mental serta satuan pendidik bisa membuat kegiatan hari anti bulliying sebagai salah satu upaya menekan kasus perundungan dilingkungan sekolah. 

    Tema kelima adalah Suara Demokrasi. Tema ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa demokrasi peserta didik melalui berbagai kegiatan yang menjadi pilhan sekolah. 

    Tema keenam adalah berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI. Tema ini bertujuan agar siswa dapat berkolaborasi dalam melatih daya pikir yang kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati guna berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan dirinya dan lingkungan sekitar. 

    Tema ketujuh adalah Kewirausahan. Tema ini diusung agar peserta didik dapat mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha ditingkat lokal tempat mereka tinggal. 

Selasa, 12 Juli 2022

Contoh Asesmen Sederhana Penilaian Diagnosis Berkala Siswa

    visitbawean01 ~ Asesmen kurikulum Merdeka menuntut kita untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non kognitif siswa. Berikut kami sajikan jenis - jenis asesmen diagnosa.

1. Asesmen Kognitif

    Asesmen kognitif bertujuan untuk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran bagi setiap peserta didik. Asesmen kognitif bertujuan mengindentifikasi capaian kompetensi peserta didik. Hasil asesmen kognitif akan menjadi dasar pilihan strategi pembelajaran selanjutnya.

    Asesmen kognitif dilakukan dalam bentuk remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal dalam proses belajarnya.

2. Asesmen Non Kognitif

    Asesmen non kognitif bertujuan untuk mengukur aspek psikologis dan aspek emosional bagi peserta didik. Asesmen non kognitif mengutamakan pada kesejahteraan psikologi dan sosial emosi yang dimiliki peserta didik.

    Selain itu, Asesmen non kognitif dilakukan untuk menilai aktivitas peserta didik selama belajar di rumah dengan tetap memperhatikan kondisi keluarga peserta didik.

Prinsip - Prinsip Asemen dalam Kondisi Khusus

    Asesmen dalam Kondisi Khusus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Valid

    Asesmen menghasilkan informasi yang sahih dan benar mengenai pencapaian Peserta Didik.

2. Reliabel

    Asesmen diharpkan menghasilkan informasi yang konsisten dan dapat dipercaya tentang pencapaian Peserta Didik.

3. Adil

    Asesmen yang dilaksanakan tidak merugikan Peserta Didik lainnya.

4. Fleksibel

Asesmen dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Peserta Didik pada Satuan Pendidikan.

5. Otentik

    Asesmen bertujuan untuk mencapaian belajar Peserta Didik dalam konteks penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi.

6. Terintegrasi

    Asesmen dilaksanakan sebagai bagian dari integral dari kegiatan pembelajaran. Sehingga menghasilkan umpan balik yang bermamfaat untuk memperbaiki proses dan hasil belajar Peserta Didik.

    Hasil asesmen selanjutnya digunakan oleh pendidik, Peserta Didik, dan orangtua sebagai umpan balik dalam perbaikan pembelajaran.

Pengertian Asesmen Diagnosis Berkala

    Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.

    Asesmen diagnosis dapat memuat satu atau lebih dari satu topik. 

Contoh: asesmen diagnosis untuk matematika kelas V (lima)  dapat mengandung topik penjumlahan dan pengurangan, atau semua topik dalam mata pelajaran matematika diantaranya termasuk penjumlahan dan pengurangan, jaring-jaring bangun ruang sederhana, pecahan, dan sejenisnya.

    Asesmen Diagnosis Kognitif berkala adalah asesmen diagnosis dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika. Guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran yang baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain selama semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).

Langkah-langkah Asesmen Penilaian Diagnosis Berkala sebagai berikut :

1. Chek list untuk memastikan semua prinsip - prinsip asesmen terpenuhi
  • Untuk siswa kelas berapa asesmen itu dibuat?
  • Materi apa yang akan dinilai dalam asesmen itu?
  • Kapan asesmen akan diberikan pada siswa?
  • Dimana asesmen dilakukan?
  • Bagaimana cara melakukan asesmen? J
2. Menyusun Instrumen Asesmen Diagnosa
  • Topik atau materi apa yang perlu dipahami peserta didik sesuai jenjang.
  • Pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu dikuasai oleh siswa dari jenjang kelas sebelumnya sebagai prasarat dasar kegiatan pembelajaran di jenjang kelas sekarang.
  • Memastikan setiap butir soal yang dipilih akan memberikan informasi tingkat pemahaman siswa.
  • Pertanyaan disusun membentuk sebuah lintasan kemampuan yang kontinum.
3. Rencanakan tindak lanjut (RTL)

Tindak lanjut (RTL) disesuaikan dengan aspek yang dinilai pada asesmen. Tindak lanjut pembelajaran mencerminkan tindakan yang relevan dengan kondisi setiap siswa, akomodatif, dan fleksibel yang akan dilakukan.

4. Lakukan secara berkala asesmen 
  • Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif berkala setiap awal dan setiap akan berganti topik atau materi baru.
  • Guru melakukan kegiatan asesmen diagnosis kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum.
  • Guru mengajar tiap -tiap kelompok sesuai dengan tingkat pembelajaran. Guru menyesuaikan  setiap aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua siswa di kelas.

Senin, 11 Juli 2022

Pesona Pantai Mombhul di Bawean

pantai mombhul bawean           visitbawean01 ~ Berbicara tentang Pulau Bawean, kini sangat terkenal sebagai lokasi yang kaya akan wisata. Karena telah melakukan promosi wisata secara terselubung. Buat kalian yang belum mendengarnya, Pulau Bawean berada di Kabupaten Gresik Provensi Jawa Timur, tentunya kita harus menyebrang untuk sampai di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal feri.  Wisata yang paling terkenal di Pulau Bawean sekarang adalah Pantai Mombhul ini. Karena pantai ini bagus dan sangat alami, ini akan membuat anda tergoda buat menikmati langsung indahnya Pantai Mombhul ini.

    Pantai Mombhul memang terus dibangun untuk lebih baik. Tidak hanya dari Pulau Bawean sendiri atau dari Gresik saja, pengunjung yang datang ke Pantai Mombhul ini banyak yang dari luar kota, bahkan luar Jawa. Keindahan pantai yang satu ini memang tidak dapat ditemui di pantai lain. Kita tidak perlu jauh - jauh ke Bali, untuk kalian masyarakat Jawa Timur. 

    Jangan lupa gunakan sunblock bagi kalian yang tidak ingin kulit menghitam karena sinar matahari yang sangat panas. Kalian juga jangan lupa pake outfit yang kekinian. Jangan lupa untuk berfoto dan mengabadikan momen di kawasan Pantai Mombhul. Pokonya keindahan Pantai Mombhul sudah tidak perlu diragukan lagi.

    Kebersihan Pantai Mombhul juga terjaga, oleh karena itu, kalian juga harus ikut serta menjaganya kebersihannya. Kalau selesai makan atau minum dan yang lainnya jangan lupa untuk di buang ketong sampah yang telah disiapkan. Rasanya sayang sekali kalau pantai cantik ini jadi kotor karena ulah kita.

    Adapun ombak di Pantai Mombhul sangat tenang. Jadi buat kalian yang berkunjung kemombhul, kalian masih aman untuk berenang atau main air di pantai kawasan Pantai Mombhul, akan tetapi kalian haris tetap waspada.

    Pantai Mombhul memiliki luas kira - kira 45 hektar. Rencananya pemerintah akan terus menggenjot pengembangan fasilitas di Pantai Mombhul. Disana juga adanya penangkaran rusa, penyu dan waterboom yang akan terus dikembangkan.

    Tidak hanya memiliki keindahan yang begitu luar biasa, Pantai Mombhul ini juga mengangkat tradisi masyarakat Bawean sangat kental. Tak jarang  diadakan acara seperti syukuran ataupun upacara adat lainnya di kawasan Pantai Mombhul ini.

Minggu, 10 Juli 2022

Perbedaan Materi atau Konten Kurukilum Merdeka dengan Kurikulum 2013

    


visitbawean01 ~ Perbedaan Kurukilum Merdeka dengan kurikulum 2013 tentang konten. Kurikulum 2013 dikenal sebagai kurikulum yang kaya akan konten. Jumlah konten atau materi pelajaran yang selanjutnya disebut materi di setiap mata pelajaran, relatif lebih banyak. Karena seolah - olah berpacu  dengan waktu dalam menyampaikan materi ajar.

    Akibatnya, guru tak dapat cukup waktu untuk mendalam materi ketika mengulasnya. Materi yang tersampaikan kepada siswa cenderung hanya bersifat dasar dan permulaan saja. Akhirnya siswa lemah dalam penguasaan konsep materi.

    Hal seperti itu berlangsung cukup lama, yaitu selama semasa diberlakukannya kurikulum 2013 dan bahkan pada masa-masa sebelum kurikulum 13.

    Dampak yang paling terasa sekali adalah ketika masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sampai - sampai pemerintah dalam hal ini diwakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) harus melakukan beberapa tindakan "darurat" pendidikan. Yaitu menyederhanakan kurikulum 2013 yang sudah ada.

    Dengan cara seperti ini, memilih materi yang lebih esensial. Materi yang tak esensial tak lagi diajarkan kepada siswa. Dengan demikian, jumlah materi semakin berkurang.

    Bahkan untuk memberi ruang lagi bagi sekolah agar dapat beradaptasi dengan pandemi covid-19, pemerintah memberi "kemerdekaan" terhadap sekolah - sekolah untuk menyederhanakan kurikulum 2013 sendiri.

    Sehingga selama pandemi Covid-19 melanda, ada beberapa alternatif kurikulum yang dapat dipilih dari salah satu pilihan itu oleh sekolah dalam melaksanakan pembelajaran. Meliputi : kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe.

    Itulah sebabnya, pemerintah akhirnya merancang kurikulum yang didasarkan hasil evaluasi. Kemudian kita mengetahui nama rancangan kurikulum itu adalah "kurikulum merdeka", yang menurut saya punya kemiripan dengan kurikulum prototipe.

    Kurikulum merdeka menitikberatkan terhadap pengurangan materi atau konten ajar, diyakini dapat mengurangi beban siswa. Karena, sebelumnya siswa harus menanggung begitu banyak beban atau materi ajar.

    Mereka dituntut menyelesaikan materi  tertentu dalam satuan waktu yang telah ditentukan. Kalau tidak dapat menyelesaikan, mereka dianggap belum tuntas dalam proses belajarnya. Inilah yang menjadi beban begitu berat bagi siswa.

    Oleh karena itu, kurikulum merdeka tak hanya disambut baik oleh para siswa, tapi juga wali murid Bahkan gurupun. Sebab, guru tak lagi harus menyiapkan banyak topik materi pengajaran. Memang dengan jumlah materi yang tak sebanyak materi seperti pada kurikulum 13, kita tidak boleh lengah. Guru tak boleh berpikiran bahwa kalau dahulu ada banyak materi atau konten dapat tertangani dengan mudah, apalagi kini yang sedikit materi atau konten tentu mudah tertangani.

Sabtu, 09 Juli 2022

Model Asesmen Kurikulum Merdeka Belajar


    visitbawean01 ~ Model asesmen kurikulum merdeka memiliki model yang dapat implementasikan dalam proses ajar, Diantaranya asesmen dignostik, asesmen formatif, dan juga asesmen sumatif.

    Berikut ini model-model dari asesmen pada kurikulum merdeka belajar yang dapat menjadi referensi  bagi insan pendidik.

1. Model Asesmen Diagnostik

    Asesmen diagnostik adalah asesmen kurikulum merdeka yang secara spesifik berguna mengidentifikasi terhadap kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik, sehingga pendidik dapat merancang pembelajaran sesuai dengan kompetensi serta kondisi peserta didik.

    Peserta didik yang memiliki perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik. Mereka diberikan pendampingan belajar secara khusus. Implementasinya, model asesmen kurikulum merdeka ini, dapat pendidik laksanakan pada awal tahun ajaran, lalu pada awal lingkup materi ajar, pada awal pembelajaran, ataupun sebelum pendidik menyusun pembelajaran secara mandiri.

    Model asesmen diagnostik yakni  asesmen diagnostik non kognitif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologi, sosial emosi, gaya belajar, aktivitas peserta didik dirumah dan kondisi keluarga peserta didik.

    Sedangkan asesmen diagnostik kognitif  bertujuan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi peserta didik, menyesuaikan pembelajaran dikelas, kompetensi rata-rata peserta didik,  remedial atau pelajaran tambahan pada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata.

    Untuk menyusun asesmen diagnostik memiliki beberapa teknik, meliputi: tes terlulis, wawancara, observasi, dan praktik. Instrumen asesmen dignostik terdiri dari instrumen soal tes tertulis, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman penilaian praktik.

2. Model Asesmen Formatif

    Penilaian formatif bertujuan untuk memantau pembelajaran siswa dan memberikan umpan balik yang terukur dan berkelanjutan. Bagi siswa, penilaian formatif bertujuan untuk membantu dan mengidentifikasi kekuatan dan  pengembangan.

Bagi guru, penilaian formatif bertujuan untuk memberikan informasi tentang tantangan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berbasis proyek pengutan profil pelajar pancasila sehingga dapat diberi dukunganyang memadai. Penilaian formatif dapat dilakukan oleh guru, teman sejawat atau diri sendiri.

Model asesmen formatif pada kurikulum merdeka belajar bermamfaat untuk mengawasi pembelajaran peserta didik, serta pemahaman peserta didik.

Model asesmen ini juga bermanfaat bagi peserta didik untuk melakukan evaluasi pembelajaran terhadap diri sendiri, membangun pengetahuan, melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan serta dapat meningkatkan kemampuan diri.

3. Model Asesmen Sumatif

Metode evaluasi asesmen kurikulum merdeka dapat dilakukan pada akhir pelajaran. Penilaian sumatif memiliki nilai yang cukup  tinggi karena mempengaruhi nilai akhir pada siswa, sehingga siswa sering diberikan preferensi pembelajaran dari penilaian formal lainnya.

Umpan balik dari penilaian akhir dapat digunakan untuk mengukur kemajuan siswa untuk memandu pendidik dan sekolah dalam merancang kegiatan mereka untuk  berikutnya.

Manfaat model asesmen kurikulum merdeka belajar pada asesmen sumatif dapat bermanfaat bagi pendidik, meliputi: membantu pendidik melakukan pengukuran apakah peserta didik telah memenuhi capaian pembelajaran atau sejauh mana peserta didik telah mencapai akhir pembelajaran dan  dapat meningkatkan proses ajar selanjutnya.

Jumat, 08 Juli 2022

Jherat Lanjheng, Kisah Makam Terpanjang di Pulau Bawean

    visitbawean01 ~ Dalam bahasa Baweannya tempat ini dikenal dengan Jherat Lanjheng, yang berarti Kuburan Panjang. Kuburan atau makam ini menjadi salah satu destinasi wisata yang di Bawean, Kabupaten Gresik. Terletak diantara dua pinggir pantai, makam ini ternyata menyimpan sebuah kisah yang cukup menarik dan melegenda dikalangan masyarakat.

    Pantai Jherat Lanjang mempunyai pesisir pantai yang menjorok kedalam diantara dua sisi makam, kemudian ada bebatuan yang mendominasi di pinggiran pantainya yang sengaja disususn untuk melindungi makam. Di pantai ini lah biasanya orang - orang sering membakar ikan segar dan melahapnya bersama. Ukurannya sangat tidak biasa. makam ini memiliki ukauran yang cukup panjang yakni sekitar 11-12 meter.

    Dikisahkan, Jherat Lanjheng adalah makam dari salah seorang abdi dari Raja Jawa yang cukup masyhur bernama Aji Saka. Dulu ada abdi raja itu bernama Aji Saka. Ia adalah kesatria yang baru saja selesai menimbah ilmu kesaktian. Setelah selesai masa Ia mengabdi kepada gurunya, Dia kemudian berniat untuk mengembara.

    Setelah mendapatkan nasihat sang guru, Aji Saka pun memulai pengembarannya dengan ditemani dua temannya yang bernama Dora dan Sembada. Aji Saka juga membawa barang - barang pusakanya. Mereka kemudian berlayar mengarungi lautan hingga berminggu-minggu.

    Akhirnya, mereka berlabuh di sebuah Pulau, yang kini dikenal dengan Pulau Bawean. Pulau ini memiliki daya tarik yang sangat menakjubkan hingga membuat Aju Saka bersama dua temannya Dora dan Sembada itu merasa senang.

    Hingga suatu ketika, Aji Saka bertemu dengan seorang kakek tua. Aji Saka mendapatkan informasi darinya bahwa ada pemandangan yang lebih bagus dari pulau yang ia tempati sekarang bernama Pulau Jabadiu, saat ini dikenal dengan Pulau Jawa. Disanalah pusat ibu kota Nusantara.

    Barang-barang pusaka yang dimiliki Aji Saka sudah semakin banyak dan tidak mungkin untuk dibawa ke Pulau Jawa. Aji Saka terpaksa menitipkan pusakanya kepada salah satu temannya yang bernama Dora. Sedangkan, Sembada mendampingi Aji Saka melanjutkan perjalanan.

    Sebelumnya, Aji Saka berpesan kepada Dora untuk menjaga barang pusaka yang ditinggalkan tersebut. Jangan sampai barang pusaka miliknya diberikan kepada siapapun kecuali kepada Aji Saka.

    Pesan Aji Saka itu dipegang teguh oleh Dora. Dia bahkan berjanji akan menjaganya walau nyawa taruhannya. Berangkatlah Aji Saka bersama Sembada ke Pulau Jawa dengan menumpang perahu nelayan setempat.

    Setibanya di Pulau Jawa, Aji Saka merasa sangat gembira dengan keindahan yang begitu menawan. Namun, di pulau Jawa Aji Saka juga harus berhadapan dengan seorang raja kanibal yang suka memakan rakyatnya. Beruntunya Aji Saka bisa menaklukkan raja yang kejam.

    Atas kemengan itu bersorak-soraklah seluruh rakyat. Sejak itu, dimulailah perhitungan Tahun Saka oleh masyarakat Jawa. Aji Saka juga diangkat menjadi raja mereka. Prabu Aji Saka memerintah kerajaan dengan begitu adil dan bijaksana, rakyatnya aman, damai, makmur dan sentosa.

    Suatu hari Prabu Aji Saka teringat pada barang-barang pusakanya yang ditinggal di Pulau Bawean. Karena dibutuhkan, Aji Saka kemudian memerintahkan Sembada untuk mengambil barang pusakanya.

    Saat tiba di Pulau Bawean, Sembada sangat girang bisa bertemu dengan Dora. Sembada pun menceritakan kepada Dora bahwa Aji Saka kini telah menjadi raja di Pulau Jawa.

    Dora pun turut senang. Kemudian, Sembada menjelaskan maksud kedatangannya tersebut. Ia meminta kepada Dora agar menyerahkan barang-barang pusaka tersebut kepada Sembada untuk dibawa ke kerajaan Aji Saka.

    Dora tidak memberinya karena ia teguh memegang amanat Aji Saka agar tidak memberikan pusaka itu kepada siapapun, selain kepada Aji Saka. Sembada juga teringat pesan Aji Saka agar membawa semua barang-barang pusakanya itu kepada Aji Saka.

    Keduanya sama-sama memegang pesan dari Aji Saka. Setelah berdebat cukup lama dan hilang kesabaran antara keduanya, Sembada yang berbada gemuk menyerang Dora yang bertubuh tinggi dan jangkung. Terjadilah perkelahian antara keduanya.

    Dimulai dari pertarungan menggunakan tangan kosong. Kemudian, keduanya sama-sama mengeluarkan keris masing - masing. Duel antara kesatria itu pun berlangsung lama karena sama-sama memiliki kesaktian yang mempuni.

    Akhirnya, Dora berhasil menghujamkan kerisnya ke dada Sembada. Namun, Sembada juga berhasil menusukkan kerisnya ke lambung Dora. Keduanya berpandangan sejenak sambil tangannya memegang kerisnya yang masih menancap.

    Lalu,berangkul-rangkulan. Sementara, darah mengalir deras tubuh mereka. Beberapa saat kemudian, mereka pun roboh dan tak berkutik. Mereka tewas dalam mengemban tugasnya. Dora tewas demi memegang teguh pesan Aji Saka dan mempertahankan janjinya sendiri. Sembada juga tewas dalam melaksanakan tugas yang dieberikan Aji Saka kepadanya.

    Sudah begitu lama Prabu Aji Saka menunggu Sembada. Maka, dia pun pergi menyusul bersama beberapa prajurit istana. Setelah tiba di pantai Pulau Bawean, kagetlah Prabu Aji Saka menyaksikan keduanya yang telah gugur dengan keris tertancap di mereka.

    Lalu, Dora yang bertubuh tinggi dikuburkan di bawah pohon besar. kini dikenal tempat itu dikenal dengan Jherat Lanjheng. Sedangkan, Sembada dikebumikan ditempat terpisah dekat kuburan penduduk yang tidak jauh dari kuburan Dora.

    Di depan jasad dua sahabatnya, Prabu Aji Saka menulis puisi yang kemudian dikenal sebagai aksara Jawa. Puisi yang ditulis Prabu Aji Saka berbunyi, Hanacaraka datasawala padhajayanya magabathanga. Artinya, Terdapat dua utusan. Mereka berbeda pendapat. Mereka berdua sama kuatnya. Inilah mayat mereka.

Kamis, 07 Juli 2022

Materi dan Teknis Pelaksanaan MPLS Kurikulum Merdeka Jenjang SD - SMP - SMA - SMK

  

    visitbawean01 ~ Inilah Materi dan Teknis Pelaksanaan MPLS Kurikulum Merdeka Jenjang SD-SMP-SMA-SMK yang telah kami siapkan. Tahun ajaran baru 2022/2023 yang akan segera dilaksanakan di masing - masing sekolah. Menurut Kalender Pendidikan Nasional Pelaksanaan Pembelajaran akan dimulai tanggal 18 Juli 2022 Tahun  ini. Tentunya sudah menjadi hak dan kewajiban peserta didik baru sebelum melaksanakan kegiatan belajar. Siswa diberi pembekalan materi MPLS sebelum terjun kekegiatan pembelajaran. 

    Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) untuk tahun ajaran 2022/2023 ini memang tidak seperti biasanya. Hal ini dikarenakan pada tahun ajaran ini banyak sekolah akan melaksanakan program IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM). Oleh karenanya penyampaian materi akan berfokus pada materi yang bersifat teoritis sedangkan untuk beberapa meteri seputar pengalaman belajar dan lingkungan akan diajarkan siring berjalanya kurikulum merdeka di sekolah.

    Pada tahun ajaran 2022-2023 pelaksanaan MPLS akan dilaksanakan pada tanggal 18 - 20 Juli 2022. Ketentuan pelaksaan MPLS diserahkan pada Dinas Pendidikan Daerah masing - masing. Ketentuan ini disebabkan masih ada daerah - daerah yang masih status Darurat Covid-19.

Pelaksanaan Kegiatan MPLS

    Tujuan kegiatan MPLS adalah untuk membatu peserta didik guna beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekolah yang baru. Pengenalan itu diantaranya aspek keamanan, kondisi lingkungan, sarana prasarana belajar dan keadaan sosial sekolah. Maka setelah berakhirnya kegiatan MPLS, diharapkan peserta didik sudah terbiasa dengan kondisi lingkungan sekolah yang baru.

    Selain bertujuan untuk pengenalan terhadap kondisi sekolah. Pelaksanaan MPLS juga berfungsi untuk penumbuh kembangkan tingkat kreativitas, rasa tanggung jawab, interaksi sosial, pengembangan spiritual dan kegiatan yang menggali potensi diri dari peserta didik.

Download Juknis MPLS Lengkap

Bagi teman - teman pendidik dan pemangku kebijakan disekolah, berikut kami berikan beberapa materi yang dapat digunakan dalam kegiatan MPLS nanti. Silahkan download pada link berikut bawah ini :

Petunjuk Pelaksanaan MPLS DOWNLOAD

Silabus Pelaksanaan MPLS DOWNLOAD

Formulir Pelaksanaan MPLS DOWNLOAD

Kegiatan Pelaksanaan MPLS DOWNLOAD

Materi MPLS Wawasan Wiyata Mandala DOWNLOAD

Materi MPLS Kepramukaan DOWNLOAD

Rabu, 06 Juli 2022

Contoh Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 )



CONTOH MODUL AJAR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

KELAS IV 

TAHUN AJARAN 2022 - 2023

INFORMASI UMUM

 A. Indentitas

Modul Nama Penyusun : Rudiyanto, S.Pd.SD 

Nama Sekolah                : UPT SD Negeri 356 Gresik 

Kelas / fase                      : IV / Fase B 

Tema                                 : Kearifan Lokal 

Mata Pelajaran                : Matematika dan Bahasa Indonesia 

Domain                             : Bilangan 

Alokasi waktu                  : 12 JP (6 x Pertemuan)


B. Kompetensi Awal 

~ Peserta didik telah memiliki kemampuan tentang: 

1. Mengurutkan bilangan berdasarkan nilai pada tempat 

2. Mengenal, menggunakan, menyajikan, dan memodelkan bilangan pecahan dari  0 sampai dengan  1 serta pecahan campuran positif 

3. Mengenal, mengidentifikasi, mengurutkan, dan membandingkan berbagai macam bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) dan hubungan di antara keduanya. 

4. Membuat laporan mandiri hasil pekerjaan 

C. Profil Pelajar Pancasila 

1. Bernalar kritis 

2. Mandiri 

3. Kreatif 

D. Sarana dan Prasarana 

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada pembelajaran pembuatan projek penguatan profil pelajar pancasil: 

1. Contoh bentuk garis bilangan 

2. LCD proyektor 

3. Jaringan Internet 

E. Target Peserta 

Peserta didik Reluger pada fase B Kelas IV 

F. Model Pembelajaran 

Demontrasi dan pembelajaran tatap muka secara terbatas

 

KOMPETENSI INTI 

A. Tujuan Pembelajaran 

Tujuan dari pembuatan projek penguatan profil pelajar pancasil adalah: 

peserta didik dapat menentukan tempat pecahan pada garis bilangan dan  membandingkan dengan bilangan lainnya. 


B. Penerapan Bermakna 

1. Menentukan letak suatu bilangan dalam garis bilangan yang disediakan 

2. Membuat laporan mandiri hasil karya 


C. Pertanyaan Pemantik 

Bandingkan bilangan berikut ini! 

1. 3/6 …… 4/6 

2. 5/8 …… 4/8

 

D. Perasiapan Pembelajaran 

1. Menyiapkan dengan baik kelengkapan sarana dan prasarana.

2. Menyiapakan  asesmen, Media pembelajaran, LKPD. 


E. Kegiatan Pembelajaran 

Pertemuan 1 

1. Kegiatan Awal 

a. Guru mengucapkan salam 

b. Guru menyapa peserta didik dengan menyakan keadaan peserta didik serta memastikan kesiapan siswa.

c. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa 

d. Guru menjelaskan tentang capaian tujuan pembelajaran 

e. Guru melakukan kegiatan apersepsi melalui kuis, tentang bilangan bulat. 

2. Kegiatan Inti 

a. Guru menjelaskan tentang konsep dasar bilangan pada bulat 

b. Guru melakukan tanya jawab tentang ragam bilangan bulat 

c. Guru menjelaskan cara menuliskan dan mengurutkan bilangan bulat pada garis bilangan yang telah disiapkan

d. Guru beserta Peserta didik memberi tanggapan 

e. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil jawaban peserta didik 

3. Kegiatan Akhir 

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini  

b. Guru memberikan penguatan materi terhadap peserta didik 

c. Guru mengingatkan kembali tentang  tugas yang harus diselesaikan

d. Guru mengkomunikasikan rencana pembelajaran selanjutnya

e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup  

Pertemuan 2 

1. Kegiatan Awal 

a. Guru mengucapkan  salam 

b. Guru menyapa peserta didik dengan menayakan keadaan peserta didik

c. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa 

d. Guru menyampaikan tentang capaian tujuan pembelajaran yang akan dipealajari 

e. Guru melakukan kegiatan apersepsi melalui kegiatan permainan  tentang bilangan pecahan 

2. Kegiatan Inti 

a. Guru menjelaskan tentang konsep dasar pada ragam bilangan pecahan 

b. Guru melakukan tanya jawab tentang ragam bilangan pecahan 

c. Guru menunjukkan contoh garis bilangan 

d. Guru menjelaskan  cara membandingkan dan mengurutkan pecahan di garis bilangan 

e. Guru beserta Peserta didik yang lainnya memberi tanggapan

f. Guru memberikan umpan balik atas hasil peserta didik 

3. Kegiatan Akhir 

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini

b. Guru memberikan penguatan materi  

c. Guru mengkomunikasikan rencana pembelajaran yang akan dilakasanakan 

d. Guru mengakhiri pembelajaran  dengan doa penutup serta mengucapkan salam 

Pertemuan 3 

1. Kegiatan Awal 

a. Guru mengucapkan  salam

b. Guru mulai menyapa peserta didik dengan menayakan kondisi peserta didik 

c. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa 

d. Guru menyampaikan  capaian tujuan pembelajaran yang akan dipealajari 

e. Guru melakukan kegiatan apersepsi melalui kegiatan kuis tentang garis bilangan 

2. Kegiatan Inti 

a. Guru menunjukkan sebuah garis bilangan yang telah disiapkan

b. Guru menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan 

c. Guru beserta Peserta didik memberikan tanggapan 

d. Guru memberikan umpan balik atas jawaban yang di berikan peserta didik 

3. Kegiatan Akhir 

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini

b. Guru memberikan penguatan materi

c. Guru mengkomunikasikan rencana pembelajaran selanjutnya

d. Guru mengakhiri pembelajaran  dengan doa penutup serta mengucapkan salam 

Pertemuan 4 

1. Kegiatan Awal 

a. Guru mengucapkan salam 

b. Guru mulai menyapa peserta didik dan menayakan keadaan peserta didik 

c. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa 

d. Guru menyampaikan tentang capaian tujuan pembelajaran 

e. Guru melakukan kegiatan apersepsi 

2. Kegiatan Inti 

a. Guru meminta siswa untuk menunjukkan alat dan bahan yang akan digunakan 

b. Guru mengecek alat dan bahan yang dipersiapkan siswa

c. Guru menjelaskan tata cara pembuatan garis bilangan 

d. Guru beserta peserta didik yang lainnya memberi tanggapan 

e. Guru memberikan umpan balik  

3. Kegiatan Akhir 

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan

b. Guru memberikan penguatan 

c. Guru mengkomunikasikan rencana pembelajaran pada hari selanjutnya

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa penutup serta mengucapkan salam 

Pertemuan 5 dan 6 

1. Kegiatan Awal 

a. Guru mengucapkan salam 

b. Guru mulai menyapa peserta didik dengan menayakan keadaan peserta didik 

c. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa 

d. Guru menyampaikan capaian tujuan pembelajaran 

e. Guru melakukan kegiatan apersepsi melalui kegiatan kuis tentang garis bilangan 

2. Kegiatan Inti 

a. Peserta didik mulai membuat garis bilangan dari kayu  

b. Guru memberikan umpan balik atas hasil kerja  peserta didik 

3. Kegiatan Akhir 

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan 

b. Guru memberikan penguatan materi

c. Guru mengevaluasi hasil pekerjaan masing - masing siswa 

d. Guru mengakhiri pembelajarandengan doa penutup serta mengucapkan salam 


F. Asesmen 

▪ Asesmen Formatif 

a. Tertulis                           : Membuat laporan mandiri hasil karya 

b. Tidak tertulis (Produk) : Membuat Media Garis Bilangan dari kayu


G. Refleksi 

a. Peserta didik dan Guru 

1. Apakah semua siswa dapat memahami informasi  petunjuk pembuatan media Garis Bilangan? 

2.  Adakah siswa yang tidak bisa membuat produk? 

3.  Hal apa saja yang harus diperbaiki untuk pembelajaran selanjutnya? 

4.  Hal apa yang menjadi catatan keberhasilan pambalajaran hari ini? 

b. Refleksi Siswa  

1.  Apakah menurutmu pembuatan produk ini sulit? 

2.  Apakah ada alat dan bahan yang sulit didapatkan? 

3.  Apakah petunjuk pembuatan produk  mudah di pahami?

4.  Apakah kamu mengalami kesulitan dalam membuat produk ? 


Mengetahui,                                                                    Gresik, 12 Juli 2021 

Kepala UPT SD Negeri 356 Gresik                               Guru Kelas IV 



Nurul Lila, S.Pd                                                               Rudiyanto, S.Pd.SD, 

NIP. 19710927 199604 2 003                                        NIP 19840806 201101 1 011 




Lampiran 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 

Nama Siswa         :………………………………………. 

Kelas                     : IV ( Empat )

No Absen              : ….........................................................

Nama Kegiatan    : Membuatan Media Garis Bilangan dari kayu

Tujuan Kegiatan  : 4.1 Peserta didik dapat membuat garis bilanga

Alat dan bahan    : kayu, spidol permanen, penggaris, paku, 

Langkah - langkah kegiatan: 

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan denganlengkap 

2. Ukurlah kayu sepanjang 1 meter 

3. Bagi kayu menjadi 2 bagian, lalu beri tanda pada bagian tengahnya 

4. Buatlah 2 potongan kayu dengan panjang 15 cm 

5. Berilah tanda garis pada kayu panjang dengan jarak antar garis adalah 5 cm 

6. Berilah nomor pada tiap - tiap garis yang telah dibuat