Selasa, 28 Januari 2020

Asal Usul Penduduk Bawean

Asal Usul Penduduk Bawean




    Pulau Bawean dihuni dengan sekitar 68 ribu jiwa dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai para petani dan nelayan. Sebagian lagi sebagai para perantau,bahkan Bawean juga disebut sebagai pulau putri karna anak muda Bawean terutamanya remaja laki-laki sangat suka merantau.

    Masyarakat 
Bawean tergabung dari berbagai suku bangsa diantaranya : Madura,Bugis,Jawa dan lain sebagainya.

    Emanuel Subangun, wartawan Kompas Jakarta,beliau pada tahun 1967 datang ke bawean kemudian menulis di harian Kompas yang antara lain mengemukakan bahwa Jawa ditambah Sumatra ditambah Kalimantan ditambah Sulaweasi dan Papua sama dengan Bawean,yang merupakan kristalisasi dari banyak suku bangsa nusantara,hal ini dapat di ketahui dari peradapan,kebudayaan dan kesenian yang tersebar di Bawean.Dari segi bela diri misalnya:ada pencak,kunto,silat,gelut (gulat),tembung,tikpi,dan main pedang.Dari kesenian ada beberapa bermacam kesenian (walau saat ini sudah sangat kurang diminati) antara lain jibul,samman,orkes melayu,zamrah,hadrah,kercengan,remo dll.

    Pada Awalnya pulau ini bernama "Pulau Majeti" atau "Pulau Madji" yang berasal dari bahasa arab yang artinya uang logam,disebut demikian karna bentuk pulau Baweanbulat seperti uang logam,Tapi kenapa namanya berubah menjadi Bawean...??
Ceritanya demikan..

    Pada masa kerajaan Majapahit (salah satu kerajaan terbesar di nusantara) berada pada masa ke emasannya dia bermaksut untuk menyatukan nusantara,maka di kirimlah seluruh armadanya untuk berlayar menuju daerah yang nanjauh disana,ternyata dari sekian banyak armada laut yang di kirim ada yang mendapat kemalangan karna badai.
 
    Kemajemukan bukanlah sebuah penghalang untuk meraih sebuah kejayaan. Pada masa sekarang orang- orang Bawean sudah tidak peduli lagi akan asal - usul mereka . Mahkan jika di tanyakan banyak dari meraka yang sudah tidak mempedulikan tentang asal usulnya. Mereka hanya tau satu saja bahwa mereka orang Bawean, itu saja. Khebinnekaan yang ada bukanlah sebuah penghalang untuk merajut sebuah asa. Asa untuk maju menuju bawean yang lebih baik lagi.

    Orang - orang Bawean memiliki hubungan kekerabatan yang kental. Hampir dalam setiap Desa ada kerabat mereka. Rasa persaudaraan ini tidak terlalu tampak jika mereka berada di Bawean. Akan tetapi jika mereka berada di negeri rantau hubungan Baweanisme mereka akan muncul dengan sendirinya. Mereka akan saling bantu - membantu melebihi saudara. hal ini tumbuh karena mereka sudah terbiasa merantau sejak dulu. Jadi jangan pernah mengusik mereka jika berada di perantauan karena mereka akan turun bersama -sama untuk menyelesaikan setiap masalah yang menimpa.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar