visitbawean01~Cerita Rakyat Bawean
Part 3
Terbentunya Danau kastoba
Akhirnya, seorang kakek yang sejak tadi mendengar percakapan kedua burung gagak mulai penasaran. Dengan susah payah akhirnya kakek tua itu berhasil meraih daun pohon kastoba itu, kemudian dia mengusapkan getah daunpohon itu ke kedua matanya sesuai dengan percakapan burung gagak tadi.
Diuspkanlah getah daun kastoba denganpenuh hati - hari. Setelah mengusapkan getah daun kastoba itu kedua mata kakek berlahan - lahan mulai terbuka. Dia merasakan keajaiban yang luar biasa yang selama ini ia impikan. Hingga kedua matanya dapat melihat lagi.
Betapa bahagianya Dia. Kerena hal yang ia dambakan selama ini terjawab. Kakek tua itu kemudian berdiri untuk melihat keatas pohon kastoba. Dilihatnya dengan penuh teliti satu persatu ranting demi ranting guna mencari sumber suara burung gagak. Benar saja, tamapak di sela - sela ranting pohon itu ada sepasang gagak yang tadi berbincang. Kemudian kakek tua segera meluapkan kegembiraanya dengan mengucapkan terimah kasih kepada gagak itu. Dengan suara menggelegar sampai keantero hutan.
"Terimah kasih gagak atas saran - saranmu, kini mataku sudah sembuh". Ucap kakek dengan suara keras. Hingga memecah suasana heningnya hutan kala itu.
"Terimah kasih gagak, aku takkan lupa atas semua jasa - jasamu.". Kembali kakek berterik secara berulang dan keras. Sampai semua hewan yang berada di hutan mendengar keriuhan teriakan kakek itu.
Pengawal kerajaan kerajaan yang bertugas sontak kaget dengan kejadian ini. Ia begitu panik dan kecewa. Lalu ia pergi keistana unuk menghadap Ratu Jin guna melapor atas kejadian itu.
Matanya Ratu Jin memerah, nafasnya terengah - engah menahan rasa kecewa yang amat dalam, Keringat bercucuran dari keningnya. Mendengar laopran para pengawalnya. Kini rahasia kerajaanya telah terbongkar keberadaannya. Pohon yang semula diagung - agungkan akan kesaktiannya kini telah diketahui oleh bangsa manusia.
Dengan penuh marah yang sudah tidak terkontrol lagi. Dia menghampiri pohon kastoba kemudian dia memegang erat batangnya. Dengan seluruh kekuatan yang miliki Ratu Jin. Ia mencabut Pohon itu, lalu dan melemparnya kelaut. Dalam keadaan terbalik pohon itu tercebur ke dalam kelaut. Kemudian memutari pulau majeti hingga akhirnya tenggelam tak tampak lagi.
Kemarahan Ratu Jin tidak berhenti sampai disitu dan terus memuncak. "Wahai gagak pergilah kau dari pulau majeti, saya tidak mengizinkan kau beserta anak cucumu tinggal di pulau majeti lagi"Ratu Jin berteriak sangat keras. Kemudian gagak bergegas terbang jauh. Inilah kisah kenapa gagak sampai sekarang tidak pernah ditemukan lagi di pulau ini.
Bekas cabutan pohon kastoba. Tiba - tiba air keluar dari bekas cabutannya. Genangan air yang keluar ya banyak, hingga menyerupai telaga. Hingga sekarang bekas cabutan pohon kastoba yang mengeluarkan air itu diberi nama "Danau kastoba".
Bede olak opas nontong kolare, Pas mare😆