Tampilkan postingan dengan label Tentang Bawean. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Bawean. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Juni 2022

Historis Sosial Ekonomi Masyarakat Bawean

    visitbawean01 ~ Kondisi sosial ekonomi Secara historis 
    Kondisi sosial ekonomi Secara historis dari perjalanan perekonomian masyarakat bawean, aktivitas perekonomian masyarakat Bawean pada masa dahulu dipengaruhi oleh usaha orang-orang dari Palembang yang bergelar Kemas.

    Adapun Marga Kemas yang pertama kali menetap di Bawean bersama keluraganya pada tahun 1876 adalah Kemas Haji Jamaluddin bin Kemas Haji Said. Dalam kesahariannnya beliau sangat ramah terhadap penduduk setempat sehingga beliau dapat diterima dan menyatu dengan ke arifan lokal setempat. Kemas Haji Jamaluddin bin Kemas Haji Said adalah seorang yang berprofesi sebagai pengusaha tekstil dan bahan makanan. Beliau juga menjadi agen perusahaan pelayaran yang mempromosikan pelayaran di Pulau Bawean. Peruhaan pelayaran ini dikelola oleh sebuah kongsi Cina dengan jalur antara Surabaya-Bawean-Banjarmasin-Singapura. 

    Dulu ada perkebunan kelapa sawit di Bawean juga dimulai atas prakarsa golongan Kemas akan tetapi sekarang sudah tid ada lagi. Mula-mula orang Kemas menggunakan tenaga kerja masyarakat setempat. Dengan pesatnya mobilitas migrasi masyarakat Bawean ke Malaysia dan Singapura semakin meningkat dari mas ke masa, hal inilah yang membuat  banyaknya kaum lelaki Bawean berbondong-bondong meninggalkan Pulau Bawean untuk mengadu nasib atau merantau ke negeri tetangga, maka untuk mensiasati kekurangan tenaga kerja tersebut, mereka mendatangkan pekerja yang berasl dari Madura dan Jawa. 

    Tepatnhya pada tahun 1927 orang - orang yang bermarga Kemas mendirikan sebuah perusahaan angkutan darat pertama kalinya yang ada di Bawean. Transportasi ini  melayani jasa transpot antara Bawean bagian  selatan (Sangkapura) dan Bawean bagian utara (Tambak). Sekarang, orang - orang Kemas tidak lagi berada di puncak kejayaannya. Kondisi ini dimulai ketika terjadi kerisis ekonomi yang melanda Indonesia Sebagai pengganti untuk melayani hubungan dengan masyarakat Bawean. 
    
    Keadaan inilah yang membuat usaha orang-orang Kemas di Bawean menurun. Di samping itu, peraturan pemerintah tentang landreform (1964) membuat golongan Kemas merugi. Keadaan ini kian mempersulit kehidupan mereka yang sudah terbiasa hidup dalam kemewahan.

    Pada zaman sekarang golongan kemas memang tidak tampak lagi eksistensinya. Akan tetapi mereka pernah memberi warna tersendiri bagi terciptanya sitem perekonomian, sosial dan aspek lainnya yang cukup membekas. Golongan kemas ini telah membaur menjadi satu dengan penduduk lokal. Menyatu padu membangun sebuah pondasi peradapan tersendisi di Pulau Bawean.

    

Selasa, 31 Mei 2022

Kondisi Geografis Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak

    Pulau Bawean merupakan sebuah Pulau yang berda di tengan laut Jawa. Dalam admistratinya Pulau ini masuk kedalam pemerintahan Kabupaten Gresik Provensi Jawa Timur ( Jatim ). Jarak antara daratan Kabupaten Gresik ke Pulau Bawean sendiri adalah perjalanan 2 Mil. Untuk menuju Pulau Bawean dapat di tempuh 2 jalur yakni jalur laut dan jalur udara.
    Di Pulau Bawean sendi terdapat dua Kecamatan yakni Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak. berikut kami sajikan kondisi geografis Kecamatan Sangkapura dan kondisi geografis Kecamatan Tambak: 

    1.KONDISI GEOGRAFIS KECAMATAN SANGKAPURA 

    Kecamatan Sangkapura merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Gresik Provensi Jawa Timur. Kecamatan ini terpisah dengan daratan Pulau Jawa, yaitu berada di Pulau Bawean sebelah utara Pulau Jawa.

    Kecamatan Sangkapura memiiliki luas wilayah yakni 118.72 km2, memiliki 17 desa yang berada dalam admistrasinya. Desa yang memiliki luas adalah Desa Kotakusuma dan Sawahmulya dengan luas 0.72 km2 , sedangkan desa yang memiliki wilayah yang luas adalah Desa Daun dengan luas 18.23 km2. 

    Batas - batas wilayah Kecamatan sangkapura adalah : 
 Utara         : Kecamatan Tambak 
 Timur        : Laut Jawa 
 Selatan      : Laut Jawa 
 Barat         : Laut Jawa
    
    Itulah kondisi geografis dari Kecamatan Sangkapura yang dapat kami sajikan semoga dapat menjadi sebuah pengetahun yang bermamfaat.

    2.KONDISI GEOGRAFIS KECAMATAN TAMBAK

    Kecamatan Tambak merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Gresik Provensi Jawa Timur. Kecamatan ini juga terpisah dengan daratan pulau jawa, yaitu berada di Pulau Bawean bersama kecamatan Sangkapura. 

    Kecamatan Tambak memiliki luas wilayah yakni sebesar 70.70 km2, memiliki 13 desa. Desa dengan luas wilayah terkecil adalah Desa Sukalela dengan luas 0.9 km2 dan desa dengan luas wilayah terluas adalah Desa Sukaoneng dengan luas 10.40 km2. 

    Batas - batas wilayah Kecamatan Tambak adalah : 
 Utara          : Laut Jawa 
 Timur         : Laut Jawa 
 Selatan       : Kecamatan Sangkapura 
 Barat          : Laut Jawa

 Itulah kondisi geografis dari Kecamatan Tambak yang dapat kami sajikan pada artikel ini semoga dapat menjadi sebuah pengetahun yang bermamfaat. 

Senin, 30 Mei 2022

MTQ tingkat Kabupaten Gresik yang ke-XXX

    Forkopimcam Sangkapura Kabupaten Gresik, menggelar rapat persiapan kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kabupaten yang rencananya akan dilaksanakan di pulau Bawean pada 31 Mei sampai 4 Juni. 

    Rapat ini digelar di pendopo Kecamatan Sangkapura sebelah utara alun -alun, pada Selasa (08/02/2022). Rapat ini dihadiri oleh Kepala desa dilingkungan kecamatan Sangkapura, tokoh masyarakat (TOMAS), tokoh agama (TOGA), tokoh pemuda(TOPE), serta perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean dan perwakilan Pengurus Cabang (PC) Muhammadiyah Bawean.

    "Semula acara MTQ tingkat Kabupaten Gresik yang ke-XXX akan diselenggarakan di kecamatan  Panceng, akan tetapi ada beberapa maslah yang harus dihadapi

    Bupati dan Wakil Bupati Gresik menginginkan agar pegelaran acara MTQ ke-30 tahun 2022 dilaksanakan di Pulau Bawean, yakni berada di Kecamatan Sangkapura pada akhir bulan Mei dan awal Juni sesudah lebaran nanti," tambah M Syamsul Arifin, selaku Camat Sangkapura. Ia mengatakan bahwa MTQ merupakan sarana yang dapat membawa manfaat dalam upaya mengaktualisasikan dan pembelajaran Al-Qur’an. 

    “Al-Qur’an adalah cahaya yang akan menjadi petunjuk bagi kita ummat manusia untuk menemukan jalan yang di rahmati Allah,”imbuhnya. "Panitia lokal terkait acara kegiatan MTQ Ke XXX tingkat Kabupaten Gresik harus segera dibentuk yang akan dilaksanakan di Alun-alun Sangkapura Pulau Bawean pesan Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani,” imbuh Camat Sangkapura M Syamsul Arifin. 

    Arifin selaku Camat Sangkapura berharap, panitia lokal harus memiliki bertekad untuk bisa menjadi tuan rumah yang baik. Baik dari segi pelayanan maupun dalam segi prestasi peserta putra-putri Bawean yang akan mengikuti MTQ ini.

    Guna mensukseskan acara Musyabaqo tilawati Qur'an (MTQ) ini. Masyarakat Bawean haruslah saling bahu - membahu untuk segenap panitia. Mulai dari penyambutan, ketersedian penginapan bagi peserta yang dari daratan, saran transportasi, konsumsi serta akomudasi lainnya. Semua harus dikerjakan secara gotong royong. Pekerjaan yang dilakukan secara gotong royong akan berdampak baik. Sekali lagi kesuksesan penyelenggaraan MTQ adalah kesuksesan kita semua, umumnya pemerintah Kabutan Gresik dan Masyarakat Bawean pada khususnya. Yuk kia sukseskan MTQ ini.

Minggu, 29 Mei 2022

Misteri Makan Sunan Bonang di Bawean

visitbawean01 ~ Dalam babad Tanah Jawa diceritakan bahwa Sunan Bonang wafat disebabkan kerana usia lanjut saat berdakwah di Pulau Bawean pada tahun 1525. 

Makam Sunan Bonang dipercaya ada di beberapa lokasi. Makam yang paling dikenal terletak yakni berada dibelakang masjid Agung Tuban. Di dekat astana mesjid yang inilah terletak makam Sunan Bonang berada. 

Bukit Kemuning di Desa Bonang merupakan lokasi kedua dari makan Suna Bonang , tepatnya di pantai utara Jawa, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Di kaki bukit inilah konon dipercaya terdapat makam Sunan Bonang. 

Disitu terdapat juga batu yang digunakan oleh beliau sebagai alas untuk sholat. Lokasi ketiga tentang makam Sunan Bonang yakni berada di Tambak Kramat, Pulau Bawean. 

Di kisahkan setelah wafatnya Sunan Bonang di Bawean, murid-muridnya beliau yang berada di Tuban berkeinginana agar jasad dari Sunan Bonang dimakamkan di Tuban,akan tetapi para santri di Bawean berpendapat bahwa kanjeng sunan Bonang harus dimakamkan di Bawean, Hal in dikarenakan  lamanya perjalanan menyeberangi laut dari Bawean ke Tuban. 

Sementara murid-murid sunan Bonang yang berasal dari Madura dan Surabaya menginginkan jenazah beliau dimakamkan dekat ayahandanya yaitu Sunan Ampel di Surabaya. 

Tepat pada malam harinya, orang-orang Madura dan Surabaya menggunakan ilmu sirep untuk membuat ngantuk orang-orang Bawean dan orang - orang Tuban. Jenazah Sunan Bonang kemudian di angkut ke dalam kapal hendak berangkat ke Surabaya. Karena tindakan mereka tergesa-gesa, kain kafan yang digunaka jenazah itu tertinggal satu. 

Kemudian kapal layar bergerak menuju ke Surabaya. Akan tetapi ketika berada di perairan Tuban, tiba-tiba kapal yang digunakan oleh mereka bisa bergerak, sehingga jenazah Sunan Bonang dimakamkan di Tuban yaitu di sebelah barat Masjid Jami Tuban seperti sekarang ini.

Sementara itu kain kafan yang ditinggal di Bawean ternyata juga ada jenazahnya. Santri - santri Sunan Bonang yang ada di Bawean pun menguburkan jenazah  dengan penuh khidmat. 

Dengan demikian ada dua jenazah Sunan Bonang yang dimakamkan. Sehingga tak ada permusuhan di antara murid-muridnya. Sedangkan makam yang dipercaya asli adalah yang berada di Kota Tuban sehingga sampai sekarang makam itu banyak diziarahi orang dari segala penjuru Tanah Air.

Sabtu, 28 Mei 2022

Jenis Kebudayaan Bawean

visitbawean01 ~ Jenis Kebudayaan Bawean 

    Ada beberapa jenis kebudayaan yang menjadi ciri khas orang - orang bawean 
diantaranya : 

    1.Kercengan

    Kercengan biasanya menjadi hiburan sewaktu acara Perkawinan. jenis kebudayaan ini meliputi penari yang berbaris sebaris atau dua baris. 

    Pemain kompang dan penyanyi duduk di bagian belakan sedangkan sedangkan penari berada pada barisan depan. Adapun lagu yang dilantukna  adalah jenis lagu-lagu dengan tema salawat kepada Nabi Muhammad SAW dan sangat islami sebagai syiar pemain terhadap para penontonnya. Pemain kercengan itu sendi terdiri atas laki-laki yang berperan sebagai pemain komprang. Sedangkan untuk penyanyinya bisa dari laki - laki atau perempuan bahkan duet antara keduanya. sedangkan penarinya adalah mutlah perempuan. 

    2.Cukur Rambut Bayi 

    Cukur Rambut Bayi  telah mamasuki usianya 7 atau 9 hari mengikuti acara bercukur jambul. kebudayaan ini sama seperti adat orang Melayu dan Jawa. 

    Bacaan berzanji dan asrakalan bersama paluan kompang menjadi salah satu ciri khas dari perayaan cukur rambut bayi. Umumnya acara Cukur Rambut ini sekaligus dikemas dengan acara walimatul aqiqah. Acara aqiqah ini memang sudah menjadi tuntunan dari ajaran islam itu senduri.


3.Pencak Silat  Bawean 

    Pencak silat Bawean sering ditampilkan dalam berbagai cara. Mulai hari besar nasional seperti hari kemerdekan 17 agustusa maupun acara adat istiadat seperti perkawinan orang bawean. 

Pencak silat Bawean lebih mengutamakan keindahan langkah dan gerakan. Para pemain memainkan pedang sebagai propertinya kemudian di lanjut dengan gulat antara kedua pendekar. Gulat itu sendiri dimainkan sebanyak dua kali, yang mana gulat atau orang bewean menyebutnya "gelluk" tidak menetukan kalah atau menang.

4. Dikker 

Dikker merupakan alunan puji-pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang di lantunkan dari bacaan barzanji dengan disertai dengan permainan rebana dan gong sebagai pengiringnya. Adapun Dikker biasanya ditampilkan pada peringatan maulidur Rasul serta acara keagamaan lainya.

    Inilah 4 Jenis Kebudayaan yang ada pada masyarakat Pulau Bawean. Masih banayak lagi kebudayaan yang lainnya yang belum kami bahas. Semoga bermamfaat dan jangan lupa bahagia.

Kamis, 26 Mei 2022

Makam Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T.) Panji Cokrokusumo di Bawean

    Jika anda bingung untuk menentukan kemana akan berwisata. Di Pulau Bawean banyak sekali tempat wisata yang terdapat disana. Mulai dari wisata bahari, wisata alam hingga wisata religi.

    Pada wisata Bahari terdapat beberapa tampat diantara Tajung Geen, Pulau Noko, Pantai Wahana Bawean Selayar (WBS) dan yang lainnya. sedangkan untuk wisata alam terdapat Danau kastoba, beberapa air tejun atau lazim di sebut dengan gherujukan oleh masyarakat setempat dan yang lainnya,

    Sementara untuk wisata relige banyak sekali Pulau bawean. Mulai Makam Maulana Umar Masud, Makam Syech Yusuf  hingga makam Waliayah Zainab.

    Khusus pada artikel kali ini, kami akan menulis tentang wisata relegi yakni wisata relegi Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T) Panji Cokrokusomo yang mana beliau merupakan salah satu keturunan dari penyebar islam yang cukup terkenal yakni Maulan Umar Masud.

    Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T.) Panji Cokrokusumo adalah salah satu keturunan dari Maulan Umar Masud. Beliau pernah memerintah dan menjadi raja di Bawean. Dibawah kekuasaan Cakraningrat di Pulau Madura. Makam Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T.) Cokrokusumo berada di Desa Sungai Teluk Kecamatan Sangkapura. 

    Makam ini tepat di area pemakaman umum Nagasare, berjarak sekitar 1,5 Km dari pelabuhan Sangkapura. Makam Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T.) Panji Cokrokusumo mengunakan bangunan berarsitektur Jawa yakni rumah adat joglo. Sementara pada bangunan tersebut mempunhai tiga cungkup utama yang terdapat pada bagian atapnya. 
    
    Makam Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T.) Panji Cokrokusumo berada di posisi tengah, diapit oleh dua cungkup lainnya. Selain itu, makam Kanjeng Rahadian Tumenggung (R.T.) Panji Cokrokusumo juga diberi cungkup dan kelambu berwarna merah muda. Sementara pada bagian nisan memiliki tulisan kaligrafi arab dengan pola kaligrafi yang berbeda anatar satu dan yang lainnya. 

     Obyek wisata religi ini hampir tidak pernah sepi dari pengunjung baik pengunjung lokal ataupun lainnya, sekitar 100 peziarah yang berziarah ke makam beliau setiap bulannya.

    Sekiranya anda semua punya waktu dan kesempatan. Bolehlah kiranya untuk mencoba berkunjung langsung ke tempat ini. Untuk berwisata religi sekaligus mendoaakan beliau semoga apa yang pernah beliau lakukan senatiasi barada dalam rahmat Allah SWT.

Rabu, 25 Mei 2022

Kriteria Dan Alat Tangkap Nelayan Di Bawean

    Pulau Bawean terdiri dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak. Rata - rata penduduk Bawean bermata pencaharian sebagai nelayan. Letak geografis inilah yang membuat orang - orang Bawean lebih banyak untuk memilih mata pencaharian sebagai nelayan.

    Menjadi nelayan tidaklah mudah. Kita harus pandai - pandai dalam membaca kondisi alam. Pada zaman dahulu biasanya mereka melaut secara bersama- sama. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko dan dapat menjaga satu sama lain. Misalkan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan teman yang lainnya dapat membantunya. Terkadang para nelayan harus benar - benar mengamati tanda - tanda alam. Dikarenakan pada zaman dahulu belum ada alat canggih seperti sekrang ini. 

    Di akhir - akhir ini para nelayan cukup terbantu dengan kemajuan teknologi. Terlebih lagi dengan adanya informasi Dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) yang secara rutin memberi informasi terupdate tentang cuaca. Mulai dari kecepatan angin sampai tinggi gelombang. Sekiranya cuaca tidak terlalau bagus. Sebelum melaut mereka akan melihat informasi dari BMKG. Ini sangat membantu dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dilaut.

    Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancar  kami dengan beberapa nelayan. Kami menyimpulkan bahwa terdapat 12 macam kriteria nelayan, terdiri dari jhuregan (pemilik), buruh(ABK), pengepul ikan, bhekol(bakul), kernet(alat dan perlengkapan), tokang jaga mesin(bagian mesin), tokang tarek pajeng(penebar jaring payang), banjher(agen ikan), apolang(pencari ikan kelaut), gendong (agen ikan ditengah laut), jherbetu(tukang dayung kapal), tokang sampan(tukang cuci kapal) masing - masing bagian memiliki tugas yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. 

    Semantara berdasarkan jenis alat tangkapnya. Ada 8 macam alat tangkap yaitu kareket (waring) yang hanya dapat menangkap 1 spesies ikan saja, parao pajeng (payang) dapat menangkap 2 spesies ikan, Jaring kursin (jaring cincin)dapat menangkap 3 spesies ikan, rompon ikan (bubu) dapat menangkap 3 spesies ikan, jaring pengghir(jaring insang hanyut)dapat menangkap 2 spesies ikan, panceng (memacing pancing), dapat menangkap 15 spesies ikan, panyimbhek rentengan (pancing seret umpan selang menyerupai ikan) dan payhimbek gerandong (pancing seret dengan umpan kain sutra) yang dapat menangkap 6 spesies ikan.

    Semoga para Nelayan kita selalu mendapat hasil yang melimpah dari hasil kerja kerasnya. seluruh kebutuhan pribadi dan keluarga tercukupi dan selalu sejahtera.

Selasa, 24 Mei 2022

Ini Buah Khas Bawean

    Buah Merah ~ visitbawean01. Buah merah merupakan salah satu buah khas Pulau Bawean yang memilikin berbentuk bulat. 

Buah ini memiliki bulu halus di seluruh permukaan kulitnya. Buah merah ini tidak seluruhnya berwarna merah lo. 

    Ada dua jenis buah Merah. Yang pertama buah merah yang memiliki warna merah dan yang kedua ada yang berwarna kuning mentega. Buah merah akan berwarna merah jika sudah matang atau tua. Buah merah memiliki tekstur daging yang sangat lembut dan memiliki bau yang khas.

    Secara umum buah ini terdapat dua jenis buah merah yaitu buah merah biasa yang memiliki warna merah ketika sudah matang dan buah merah mentega yang memiliki warna kuning mentega ketika sudah matang. Yang membedakan antara keduanya adalah warna dan tekstur daging pada buahnya. 

    Buah merah mempunyai warna merah pada bagian kulitnya dan daging yang sangat lembut. Sedangkan pada buah merah jenis mentega berwarna kuning mentega dan tekstur daging yang lebih lembut dari pada buah mirah biasa serta baunya yang lebih khas.

    Kalian harus hati - hati apabila ingin langsung mengkonsunsi buah merah langsung dari alam. Karena pada bagian kulit dari buah ini mempunyai bulu - bulu halus pada bagian permukaan kulitnya. Biasanya buah merah bila langsung di makan bila sudah dibersihkan tanpa harus dikupas terlebih dahulu. Adapun cara membersihkan kulit pada buah merah yakni dengan cara digosok - gosokkan menggunakan sabut kelapa. 

    Apabila bulu - bulu halus ini sudah bersih kita bisa langsung memakannya. Cara memakannya bisa langsung digigit atau di kupas terlebuh dahulu. Buah merah yang sudah bersih ini yang dijual oleh para pedagang. Karena apabila buah belum di bersihkan bulu - bulu halus dikulitnya akan menyebabkan tubuh kita menjadi gatal - gatal.

    Olahan buah merah dapat berupa jus, brownies, dan jenis kue lainnya. jika kita mengkonsumsi secara langsung pada buah akan terasa sepat. Cara menghilangkan rasa sepat dengan cara didiamkan sampai buah benar - benar matang.

Kamis, 19 Mei 2022

Pada Tanggal Ini Nelayan Bawean Tidak melaut, Mengapa ?

    Kehidupan masyarakat pesisir pantai tidak terlepas dari kegiatan melaut atau nelayan. Tak terkecuali masyarakat yang ada di pulau Bawean. Masyarakat Bawean secara umum bekerja sebagai nelayan. 

    Adapun jenis perahu yang digunakan diantaranya adalah : perahu Jukong, Perahu klotok dan Perahu centrang. Pada perahu Jukong biasanya digunakan oleh masyarakat dengan menggunakan peralatan sederhana. Jumlah nelayan pada jukong biasanya satu orang dan maksimal 8 orang dan oprasinya biasanya hanya di sekitar pantai. Perahu klotok biasanya memiliki jumlah nelayan 1 sampai 8 orang. 

    Peralatan yang digunakan juga sudah agak modern. Perahu centrang adalah perahu yang mulai digemari oleh masyarakat Bawean. Perahu jenis centrang menggunakan peralatan yang modern dengan menggunakan peralatan yang dioprasikan oleh mesin. Jumlah nelayan sekitar 15 - 20 orang. 

    Secara umum kebutuhan ikan dipualu Bawean di ambil dari perahu centrang ini. Harga ikan banyak dipengaruhi oleh tingkat tangkapan dari nelayan ini. Biasanya harga ikan akan mahal jika nelayan ini tidak beroprasi.

    Kapan nelayan bawean tidak melaut?. mengapa? Nelayan akan tidak melaut biasanya jika alam tidak bersahabat, misalnya angin kencang dan ombak besar. Akan tetapi Nelayan centrang ini dipastikan tidak akan melaut pada tanggal 12 - 18 pada bulan hijriah. 

    Mengapa demikian? ini dikarenakan pada tanggal itu purnama, sehingga ikan yang biasanya berkumpul di bawah sorot lampu perahu tersebut sulit untuk datang yang berakibat tangkapan nelayan akan berkurang. Nelayan akan berpikir ulang untuk melaut pada saat itu dan dapat dipastikan akan merugi.

    Jadi buat para ibu - ibu yang ingin belanja ikan di pasar alangka lebih baiknya kalian menghindari tanggal - tanggal tersebut. Karena akan menguras kantong yang begitu dalam. Tips dari kami buat ibu - ibu silahkan kalian beli di tanggal lain yang harganya jauh lebih murah. Kemuadian ibu - ibu simpan di kulkas atau freser. Jadi ketika harga naik tinggal ambil stok yang ada di freser atau kulkas.

    Adapun tips kedua ibu - ibu jangan beli ikan, akan tetapi beli lauk lainya semisal dan daging sapi tau daging ayam broiler. Ini buat kalian yang punya kantong tebal. Jika uang belanja menipis dapat membeli tahu atau tempe.

Selasa, 10 Mei 2022

Istilah Tanam padi di Pulau bawean

    Habis lebaran Idul fitri petani padi di Pulau Bawean mulai bersiap - siap untuk turun kembali ke sawah. Setelah selesai melaksanakan puasa dibulan Ramadhan sambil mengeringkan gabah. Saatnya merekan kembali bekerja dengan aktifitas rutin yang biasa mereka lakukan. 

    Ada beberapa langkah dalam membudidayakan padi diantaranya : 1. Tahap Persiapan Lahan tahap persiapan lahan merupakan langkah pertama dalam bertani padi. Pada tahap ini ada dua istilah yang sering mereka lakukan yang pertama yakni tahap "Nyakak" atau lebih dikenal oleh masyarkat indonesia dengan istilah membajak sawah. Setelah tanah di bajak kemudian dibiarkan beberapa hari sambil menunggu benih siap untuk ditanam. Yang kedua tahap "nyalageh".

    Setelah tanah dibajak kemudian tanah dihaluskan dan diratakan menggunakan alat yang umum oleh masyarakat Bawean dengan istilah "salaghe". Kemudian tanah yang telah selesai di garap baru kemudian di tanam. 2. Tahap Penanaman Padi Sebelum padi ditanam ke sawah terlebih dahulu padi disemaikan di tempat yang disebut "pamenian" setelah benih padi siap untuk ditanam baru kemudian padi di ambil yang dikenal dengan istilah "ngajhuk".

    Biasanya benih padi yang siap ditanam yakni berumur kurang lebih 20 hari. setelah padi selasai dicabut "diajhuk" kemudian di ikat menjadi beberapa bagian. Dalam penanaman padi ini masyakat kami di bawean menyebutnya dengan istilah "manjhek".
 
    Ketika padi yang di tanam sudah mulai tumbuh biasanya petani langsung menyiangi padi meraka secara bersama - sama. Baik dengan keluarga maupun menyuruh buruh tani untuk menyiangi tanaman padi mereka kegiatan ini di kenal oleh Bawean dengan istilah "arao". Setalah padi tersebut selesai disiangi mereka langsung menaburu anakan padi tersebut dengan pupuk supaya padi yang mereka tanam tumbuh subur.
     
    Padi yang mereka tanam haruslah di jaga. Karena banyak hama yang akan menyerang padi mereka. Seperti hama tikus, hama wereng dan hewan pengrusak lainnya. Petani harus waspada dan ekstara hati - hati Supaya mereka tidak gagal panen.
    
    Ketika Padi mulai menguning Mereka akan bergembira. Karena waktu panen padi sudah mulai dekat. Biasnya waktu panen tinggal hitungan hari. Saat panen padi meraka akan beramai - ramai untuk saling mambantu satu sama lain. kegiatan panen padi ini dikenal dengan istilah "aanye".

Senin, 09 Mei 2022

Pelaksanaan Ujian Sekolah SD Di Bawean

    Pelaksanaan Ujian Sekolah tinggi Sekolah Dasar di Kabupaten Gresik dimulai pada hari Senin tanggal 9 Mei 2022. Ini merupakasn hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang yakni libur puasa dan hari raya idul fitri 1443 hijriyan. Sebelumnya mereka telah mengikuti rangkaian kegitan berupa Tryout  dan ujian praktik.

    Tryot sekolah dilaksankan dilaksanakan beberapa kali oleh lembaga masing - masing dengan soal dan perangkat lainnya semua disiapkan oleh lembaga yang bersnagkutan. Sedangkan Tryout kecamatan dilaksanakan satu kali dengan soal disiapkan oleh pengurus Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) kecamatan.

    Adapaun ujian praktek dilaksanakan sebelum bulan ramadhan. Perangkat ujian yang terdiri dari jadwal kisi - kisi soal, soal, format penilaian dan daftar hadir semua disusun oleh guru penguji. Ujian praktik meliputi semua mata pelajaran. Kompetensi inti (KI) yang diujikan adalah KI 4 yakni keterampilan.

    Bawean sendiri merupakan wilayah administrasi Kabupaten Gresik yang terdiri dari dua kecamatan yakni kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak.  Yang mana masing - masing kecamatan mempunyai Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Mempunyai kewenangan masing - masing. Hal inilah yang mengakibatkan perbedaan kebijakan. Sehingga Jadwal dan lain sebagainya berbeda antar kedua kecamatan tersebut.

    Pelaksanaan Ujian Sekolah ini akan dilakukan selama 5 hari yang akan berakhir pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2022. Ujian sekolah meliputi 10 (sepuluh matapelajan) dengan jadwal sebagai berikut: 

Hari Senin / Tanggal 9 Mei 2022                     : Bahasan Indonesia dan PAI 
Hari Selasa / Tanggal 10 Mei 2022                    : Matematika dan PKn 
Hari Rabu / Tanggal 11 Mei 2022                      : IPA dan PLH 
Hari Kamis / Tanggal 12 Mei 2022                    : IPS dan SBdP 
Hari Jam'at / Tanggal 13 Mei 2022                     : PJOK dan Bahasa Daerah
  
    Kegiatan ujian sekolah dimulai pada jam 07.00 - 09.30 untuk Mapel jam pertama dan jam 10.00 - 12.00.
Marilah kita doakan semoga anak - anak kita dapat melaksanakan ujian dengan lancar. diberi kemudahan dalam menjawab soal sehingga nilai yang mereka dapatkan maksimal.

Minggu, 08 Mei 2022

Pulau Gili dan Noko Distinasi Wisata Favorit di Bawean

    Jika Anda berkunjung ke Bawean rasa kurang lengkap jika tidak mengunjungi tempat wisata yang satu ini. Tempat ini menyajikan keindahan alam khususnya wisata bahari.

    Tempat wisata yang berda disebelah timur Pulau Bawean yakni di Desa Sidogedungbatu Kecamatan Sangkapura. Untuk menuju ke Pulau Gili dan Noko bisa ditempuh menggunakan perahu yang sudah siap di pelabuhan. 

    Jika ingin leluasa tanpa terikat waktu bisa menggunakan carteran perahu. lebih asyik dan murah jika bersama keluarga. Rata - rata perahu bisa ditumpangi sekitar 10 - 20 orang. Keindahan alam berupa hamparan pasir putih nan indah akan menyejukkan pandangan mata. Jernihnya air laut yang begitu menggoda akan membuat anda  berkeinginan  untuk langsung mandi dilaut. 

    Bisanya para pengunjung lokal akan mencari kerang sebagai buah tangan. Caranya sangat mudah cukup gali sedikit pasir maka kerang akan tampak dan tinggal diambil. Pulau Gili merupakan Pulau yang berpenghuni.

    Masyarakat sangat ramah, jadi pengunjung tidak perlu resah. Sedangkan di Pulau Noko yang terletak disebelah barat Pulau Gili adalah Pulau yang tidak berpenghuni. jadi kita sedikit bebas untuk mengekspresikan perasaan kita disana. Keindahan bawah lautnya tidak kalah menarik. Mulai dari keaneka ragaman terumbu karang sampai keaneka ragaman ikan. semuanya tersaji lengkap di sana.
    
    Buat kalian para pengujung Pulau Gili dan Noko. Jangan lupa untuk mengabadikan momen ini bersama teman, sahabat keluarga dan kerabat. Karena keindahan Pantai yang begitu menggoda sangat sayang untuk kita lewatkan begitu saja tanpa terbekas di jejek digital.
    
    Kirim kenangan - kenangan anda di media sosial supaya tidak hanya kalian saja yang dapat menikmati keindahan alam yang berada di Pulau Gili dan Noko yang berada di Bawean. Mulai dari perjalanan, Keindahan pantai, Keindahan terumbu karang, Keaneka ragaman biota laut serta panorama alam lainya yang sangat di sayangkan untuk kita lewati.
    
    Dan buat kalian yang belum berkesempatan datang ketempat ini. Informasi mengenai tempat wisata yang satu ini dapat kita lihat dengan leluasa di media sosial. Untuk mengobati rasa penasaran. Kalian biasa langsung datang ke sini Pulau Gili dan Noko yang berada di Bawean kabupaten Gresik.

Sabtu, 07 Mei 2022

Geliat Tambak Udang Vaname Di Bawean

    Udang Vaname menjadi salah satu komoditas ekspor di Indonesia. Hal ini menjadikan masyarakat pulau Bawean menekuni pembudidaya udang Vaname atau lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan udang putih. 

    Harga udang Vaname yang tergolong mahal menjadi salah satu alasan dipilihnya budidaya udang ini. selain itu udang ini juga sangat tahan terhadap serangan penyakit. kemampuan beradaptasi yang dimiliki oleh udang Vaname juga tergolong tinggi. 

        Ada dua jenis tambak yang kelola oleh masyarakat setempat. Yang pertama tambak tradisional yaitu tambak yang kelola secara tradisional tanpa menggunakan teknologi tinggi seperti kincir air, blower dan mesim pompa. kemudian yang kedua yakni Tambak Intensif. Tambak intensif dikelola dengan menggunakan peralatan modern. Misalnya tambak sudah menggunakan Terepal, penggunaan kincir atau blower, pompa air sebagai sirkulasi air. 

    Di Bawean setidaknya ada tempat yang menerapkan model tambak intensif. yang pertama di Dusun Muara desa lebak, di Rojing Desa Sungai Teluk, dan telukmut Desa Kepuh Lagundi.
    
    Keberadaan tambak udang vaname ini memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Setidaknya keberadaan tambak udang vaname ini dapat membuka peluang kerja untuk mensejahterakan masyarakat Bawean.
    
    Untuk tambak Tradisional hasil panen banyak dipasarkan di pasar - pasar yang ada dipulau Bawean. Karena kebutuhan masyarakat bawean sendiri lumayan cukup tinggi. Kebutuhan masyarakat lokal ini diantaranya untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan warung makan dan sebagai umpan bagi para nelayan setempat yang ingin mancing.
    
    Sedangkan hasil panen pada tambak intensif sebagiaan besar di kirim ke jawa guna diolah di pabrik untuk memenuhi permintaan ekspor Nasional yang memang sampai saat belum terpenuhi. Hasil panen yang banyak yakni sampai puluhan ton juga tidak memungkinkan untuk di jual di pasar - pasar tradisonal yang ada di Bawean. Dengan di kirimnya hasil panen udang vaname ke Jawa juga dapat menjaga kelangsungan petani udang tradisional yang berada di bawean. 

    Semoga saja dengan menjamurnya tambak udang ini dapat membuka lapangan kerja seluas - luasnya. kebutuhan ekspor nasional terpenuhi dan devisa mengalir terus sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik 


Kamis, 12 Maret 2020

Hewan Endemik Bawean Paling Langka di Dunia


Hasil gambar untuk gambar hutan bawean

    Akhir - akhir ini babi kutil Bawean mendaka jadi perhatian para ilmuan dan media internasional belakangan ini. Keberadaan babi kutil di Pulau Bawean saat ini diperkirakan hanya tinggal 230 ekor. Sebab itu, jenis babi berkutil ini diduga sebagai spesies paling langka di dunia. Inilah Kutipan sebagaiman yang kami dilansir di laman newsscientist.com beberapa saat lalu.

    Diwaktu siang hari, babi kutil memilih beristirahat di hutan tropis yang ada di Pulau Bawean. Sedcangkan pada saat malam, sekumpulan babi berkeliaran di kebun umbi-umbian milik warga hal ini yang menyababkan keberadaanya begitun menggangu. 

    Babi-babi berkutil Asia Tenggara memenga sering muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran yang beragam. Babi - babi ini sering dianggap sebagai hama. Akan tetapi Sekarang mereka muncul dengan spesies yang berbeda. Adapun yang terbaru adalah babi berkutil di Pulau Bawean dengan nama latin (Sus blouchi).

    Babi jenis ini dikatakan sebagai kerabat dekat kerdil dari babi kutil (Sus verrucosus) yang terdapat di seluruh Asia Tenggara, akan tapi sekarang mereka bermuncul sebagai spesies dalam dirinya sendiri mereka sendiri atau jenis spesies berbeda dari lainnya.

    “Jenis babi ini ukurannya lebih kecil dari sepupunya dan memiliki tiga lobus aroma di belakang kaki depan dan bukan empat seperti ditemukan pada babi Jawa,” kata peneliti Belanda Mark Rademaker, Belanda.

    Rademaker menerbitkan study ekologinya yang pertama dari hewan pada minggu ini. Berdasarkan catatan dari 100 kamera CCTV yang tersebar di beberapa tempat di Pulau Bawean, babi kutil ini diperkirakan mempunyai  populasi berjumlah sekitar 230 ekor.

Perlindungan Babi













    Banyak  hutan tropis di Pulau Bawean yang dinyatakan dilindungi di tahun 1930-an. Akan tetapi, itu dirasa belum cukup untuk membantu melindungi jenis babi kutil, karena sebagian besar mencari makan umbi-umbian di antara kebun atau hutan desa setempat sehingga rentan menjadi buruan warga.

    “Penting hutan lindung untuk babi. Mereka lebih memilih habitat semi-terbuka untuk berkembangbiak. Dari ukuran pulau yang terbilng kecil ini menunjukkan angka babi mungkin jumlahnya tidak lebih tinggi dari hari ini,” imbau Rademaker.

    Walau demikian, ia mengatakan bahwa babi hutan yang saat ini tidak memiliki perlindungan di bawah hukum Indonesia, memenuhi syarat untuk menyandang status hewan yang terancam punah. Bukan hanya babi saja, hewan langka lain di Bawean seperti rusa juga terancam punah keberadaanya.

Kamis, 05 Maret 2020

Makanan Khas Bawean Lezat dan Nikmat

    Kuliner Khas Pulau Bawean belum terlalu banyak dieksplore, sehingga membuat kita akan kesulit untuk menemukan informasi makanan khas Bawean yang harus dicoba ketika disana. Ini merupakan kesempatan bagus untuk Anda melakukan eksplore makanan khas Pulau Bawean, Anda bisa membantu share seluruh makanan yang berada disana. Hal in memudahkan Anda untuk menemukan makanan lezat di Pulau Bawean maka, simak berikut ini tentang berbagai makanan khas Bawean.


1. Koncok-koncok

    Makanan khas pertama ada koncok-koncok. Namanya yang begitu unik sekali, membuat orang penasaran dengan makanan khas tersebut. Arti dari kata koncok-koncok yaitu bagian ujung, hal ini dikarenakan makanan ini dibuat dari bahan ikan yang diambil hanya pada dibagian ujungnya saja untuk dimakan .  Sedangkan pada bagian tengahnya dibiarkan untuk dijadikan kerupuk. Sebenarnya bagian tengahnya juga dapat dimanfaatkan juga namun pada bagian ini dulunya di jadikan krupuk, jadi jarang sekali yang menggunakannya untuk makanan.

    Adapun bahan dasar yang digunakan untuk membuat makanan koncok-koncok adalah ada ikan laut, penyedap makanan, air, garam, daun pisang, tepung terigu, dan gula. Cara membuat koncok-koncok sangat mudan yaitu meghaluskan ikan laut terlebih dahulu, lalu dicampur dengan tepung terigu, air, garam, gula dan penyedap. Semua bahan diaduk hingga rata lalu dibentuk menjadi lonjong memanjang kemudian dibungkus menggunakan daun pisang.

    Selesai dibungkus dengan daun pisang lalu adonan dikukus hingga matang, setelah matang kocok-kocok diiris tipis dan dogoreng menggunkan wajan. Makanan yang sudah matang lalu siap dihidangkan dengan sambal khas Bawean berupa sambel kacang atau saos sambal yang berada di toko.

2. Lumpang















    Makanan khas Bawean yang kedua adalah lumpang. Lumpang merupakan makanan yang harus dicoba. Pasalnya makanan yang satu ini hanya bisa Anda temukan ketika berkunjung di Pulau Bawean. Bentuknya yang panjang dan dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Kedua ujungnya pada adonan lumpang ini diikat dengan menggunakan tali khusus, sehingga bentuknya seperti guling memanjang. Makanan ini disajikan dengan cara diiris tipis seperti irisan krupuk lalu ditaburi parutan kelapa dan gula aren.

    Rasa manis dan gurih merupakan rasa yang Anda rasakan ketika memakan lumpang. Anda bisa menikmatinya sambil santai di dhurug dan ditambah dengan minum es kelapa muda. Lumpang sendiri dibuat dari bahan - bahan  tepung beras, air kapur, garam, dan air daun pandan. Semua bahan tadi dicampur lalu diaduk hingga merata dalam satu adonan. Bila adonan sudah cukup merata,  langsung dibungkus dengan daun pisan dan dikukus menggunakan kukusan besar.


Rabu, 04 Maret 2020

Kebiasaan Unik Masyarakat Bawean

Kebiasaan Unik Masyarakat Bawean. 


Pantai Labuhan - Gresik Tourism

    Ada beberapa kebiasan unik masyarakat bawean. kebiasaan ini merupakan kebiasan yang sangat melekat pada masyarakat bawean. kebiasaan ini adalah :

 1. Nongkrong e Dhurung
    Dhurung merupakan tempat semacam gazebo, yang letaknya berada di depan rumah. Di Bawean jarang ditemukan cafe atau warkop, mereka biasa nongkrong di kampungnya masing-masing,  yaitu  Dhurung atau di tempat-tempat lainnya. kebanyakan masyarakat Bawean, mempunyai Dhurung  di depan rumahnya masing - masing.
    Kegiatan yang biasa dilakukan di Dhurung bermacam-macam. Ada main santing, main kartu reme, rujaan, main catur hingga sekedar duduk dan selonjoran saja. Dhurung juga merupakan tempat bersilaturrahmi bagi orang-orang se-kampung.
2. Ngaret - ngateraken 
    Kebiasaan  orang Bawean  yang suka merantau membuat mereka harus bolak-balik ke luar pulau. Nah uniknya adalah ketika ada salah satu kerabat yang akan layar  dalam waktu yang cukup lama. Baik  yang untuk melanjutkan pendidikan atau untuk merantau mencari nafkah biasanya akan diantar oleh orang se-kampung hingga ke dermaga Bawean.
    Kebiasaan yang dikenal dengan istilah ngater-ngateraken, biasanya menjadi ajang untuk jalan-jalan sekalugus jajan buat anak-anak kecil.
5. Medher Setelah Lebaran
    Ada kebiasaan unik masyarakat Bawean. Biasanya kebiasaan ini dilakukan di H+2 hingga seminggu setelah lebaran. Keliling bawean atau medher biasa masyarakat Bawean menyebut, adalah budaya d mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Bawean dalam sehari. Walau tak semua tempat wisata dikunjungi, tapi kebiasaan ini membawa orang  - orang untuk melewati semua jalan lingkar yang ada di Pulau Bawean. Kegiatan  medher ini sekalugus menjadi ajang untuk silaturrohim.

Selasa, 18 Februari 2020

3 Peralatan Tradisional Bawean Yang Hampir Punah


3 Peralatan Tradisional Bawean Yang Hampir Punah



    Seiring perkembanagan zaman, peradapan manusia ikut pula berubah. Ini diakibatkan oleh moderinisasi yang melanda dunia.Hal ini tak terkecuali masyarakat bawean yang ikut merasakan era perkembangan zaman tersebut. 

    Ada beberapa peralatan yang tergeser akibat pergeseran zaman tersebut di antaranya :
1. Ronjengan dan gentong / Lesung dan alu 









    Alat yang pertama yang mualai tergeser akiabat pergeseran zaman adalah ronjengan dan gentong.  Alat merupakan dua alat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam penggunaannya. Gentong tidak bisa digunakan tanpa ada ronjengan karena keduanya saling melengkapi, begitu juga sebaliknya.

    Dulunya, alat tradisional ini digunakan untuk mengubah padi menjadi beras secara tradisional. Nama pekerjaannya sering disebut menumbuk padi. Yaitu memisahkan kulit padi sehingga menjadi beras dengan menggunakan tenaga manusia. Kulit padi yang dihasilkan disebut sekam, sedangkan bagian terdalam dari sekam disebut dedak. Padi yang akan ditumbuk terlebih dahulu harus dijemur sampai kering diabawah panas matahari. Tujuannya agar kulit padi  yang akan kita tumbuk mudah dipisahkan dan beras yang dihasilkan akan bagus hasilnya.

    Sekarang, kemajuan teknologi semakin berkembang, menumbuk padi sudah tidak menggunakan alat ini lagi. Ada mesin untuk menjadikan padi menjadi beras. Ronjengan dan gentong kini hanya tinggal kenangan. Kalau pun masih digunakan sekarang ini hanya untuk menumbuk daun pandan, atau menumbuk singkong rebus menjadi bentuk adonan kemudian diolah menajdi bahan makanan lainnya.

    Gentong umumnya terbuat dari kayu berbentuk bulat dan panjang. Begitu pula dengan ronjengan. Umumnya ronjengan terbuat dari kayu. 

2. lesung /Lessong











    Lesong ini terbuat dari batu. biasanya digunakan untuk menombuk rempah - rempah. ukurannya lebih kecil dari lesung penombok padi. uakurannya yang kecil memodahkan para ibu - ibu untuk memindahkan.

    Berbeda dengan ronjengan yang ukurannya besar,  lessong ini ukurannya mini sehingga setiap rumah pada masa dulu hampir punya karna merupakan alat yang wajib ada di dapur.

3. Penggiling Jagung












    Alat yang sudah jarang di temukan keberadaannya adalah alat penggiling jagung. Alat ini terbuat dari batu. Batu yang dibentuk bulat ini terdiri dari dua susunan yang disatukan menggunakan poros yang terbuat dari besi atau baja sebagai alat untuk menyatukannya.

    Bagian bawah berfungsi sebagai benahan. sedangkan pada bagian atasnya berfungsi untuk menghaluskan jagung. Penggunaannya dengancara diputar menggunakan tangan manusia. 

    Pada bagian atas ada lubang untuk memasukkan jagung kedalam padi. setalah padi masuk barulah alat ini diputar sehingga jagung yang masuk  jadi halus dan keluar melalui sela - sela kedua batu tersebut.

Rabu, 12 Februari 2020

Dhurung Menjadi Ciri Khas Bawean

Dhurung Menjadi Ciri Khas Bawean

    Salah satu khasanah budaya yang ada di pulau ialah masih dapat ditemuinya rumah tradisional khas Bawean. Hampir setiap rumah yang ada di Kecamatan Sangkapura dan Tambak terdapat dhurung dengan berbagai bentuk dan ukuran yang beranika ragam yang berada didepan rumah masing - masing.

    Keunikan rumah tradisional Bawean ditandai dengan adanya dhurung di depan atau samping rumahnya. Dhurung sendiri merupakan balai kecil berukuran kira - kira 2×3 meter dan merupakan bangunan terpisah dari bangunan rumah utama. Fungsinya yaitu untuk menerima tamu yang sifatnya nonformal atau sekedar duduk-duduk santai dan beristirahat. Kegiatan ini biasanya diisi setelah pulang bekerja serta mengobrol dengan tetangga dan kerabat sebagai sarana sosialisasi antar warga. Selain berfungsi sebagai tempat beristirahat, dhurung juga difungsikan sebagai lumbung padi.  Hasil panen berupa padi biasanya diletakan pada bagian atasnya. Jika dilihat sekilas, dhurung ini mirip gazebo pada rumah moderen pada saat ini.

    Konon nama dhurung diambil dari bahasa jawa yang berarti belum. Nama ini diambil ketika ada tamu yang berkunjung akan tetapi suami dari tuan rumah belum datang. Sesuai syariat islam, istri tidak boleh menerima tamu ketika suami tidak rumah. Maka dibuatlah tempat tunggu yang disebut Dhurung.

    Pada awalnya bagian rangka dan papan dudukan terbuat dari kayu sedangkan atapnya terbuat dari rumbia yang dalam bahasa bawean disebut dheun. seiring dengan perkembangan zaman sekarang atapnya terbuat dari genteng, asbes maupun seng. Kayu yang digunakan biasanya kayu jati atau kayu lokal yang ada di pulau Bawean. Bagian yang cukup menarik dari dhurung adalah pada ukiran di beberapa bagian misalnya: tiang serta adanya jhelepang. jhelepang yaitu semacam jebakan atau penghambat tikus, sehingga padi yang disimpan diatas dhurung dapat terlindungi.
    Meskipun dhurung pada rumah tradisional Bawean sudah tidak banyak lagi, namun keberadaan dhurung masih dapat ditemui pada rumah-rumah di pulau Bawean. Dengan sedikit pergeseran baik dari segi fungsi maupun material yang dipakai. Sekarang ini sebagian besar dhurung sudah tidak dilengkapi lumbung padi di bagian atasnya hanya berfungsi sebagai tempat duduk dan istirahat saja.

Senin, 10 Februari 2020

Jibul Bawean

Jibul Bawean



    Jibul merupakan kesenian tradisional Bawean. Jibul merupakan salah satu bentuk seni bercerita yang diiring dengan alat musik berupa  rebana yang memiliki ukuran sangat besar. Biasanya jibul itu sendiri  dimainkan oleh pemain tunggal yang merangkap membaca syair cerita sekaligus per peran memainkan rebana besar sebagai musik latar pada setiap pertunjuka yang ia mainkan. 

    Adapaun Syair lagu yang di bacakan adalah Kisah-kisah yang menceritakan tentang  perjuangan para tokoh - tokoh agama. Syair jibul banyak diambil dari beberapa kisah para nabi atau tokoh tokoh islam lainnya yang bertemakan syariat ajaran Agama Islam. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kisah perjuangan para nabi dan tokoh - tokoh islam lainnya dalam perjuangan menegakkan syariat islam.

    Jibul itu sendiri merupakan salah satu media dakwah yang sangat populer pada masa dahulu. Sambil menghibur para penonton dan penggemarnya, para pemain jibul ini juga sekaligus menyiarkan syariat islam yang ingi ia sampaikan. Sehingga timbulah hubungan Mutualisme antara pemain jibul dan para penonto. Pemain jibul dapat menyampaikan dakwah islam sedangkan penonton atau penggemarnya dapat terhibur dan mendapatkan ilmu dari kisah - kisah yang bacakan oleh pemain jibul.

    Konon kesenian jibul itu sendiri diadopsi dari kebudayaan masyarakat Aceh. Dalam setiap pertunjukkannya, jibul akan melantunkan beberapa kisah-kisah Perjuangan para ambiyak, tokoh - tokoh islam,  cerita rakyat atau legenda dan beberapa dongeng. Hal ini sangat mirip dengan pementasan yang dilakukan oleh para pendongang terkenal yang berasal Aceh yakni abah PM Toh.

    Jibul sangat marak dipentaskan  pada  tahun 1950-an. Namun sekarang jubul sudah hilang. dan hanya menjadi pertunjukkan pada saat hajatan penganten atau sunatan pada malam hari. Pertunjukan jibul juga biasanya lakukan  selepas sholat Isya’ hingga masuk waktu Sholat Subuh atau semalam suntuk.

    Semoga saja dalam masa - masa mendatang ini ada generasi muda yang akan melanjutkan dan melestarikan kebudayaan yang satu ini. Agar kelestarian tetap terjaga, sehingga generasi generasi muda mendatang dapat mengenal dan mau melestarikannya jubul ini.

Jumat, 31 Januari 2020

Hadra Bawean

Hadra Bawean


    Hadrah merupakan salah satu kesenian yang ada di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provensi Jawa Timur. Seni hadrah  ini sendiri merupakan seni menabuh alat musik yakni ketipung dan rebana, sambil menyanyikan lagu-lagu bernafarkan islami yang biasanya ditampilkan pada berbagai acara seperti pada acara pernikahan atau hajatan.

    Hadra memang berbeda dengan kesenian Kercengan. Hadra biasanya diaminkan oleh para remaja putra dengan seluruh pesertanya. Para pemain musik terdiri dari beberapa orang. mereka menabuh ketipung dan rebana. Para penari yang terdiri dari pamain putra secara keselurah menggunakan rebana. Pakaian pada hadra yakni berupa baju adat melayu dengan di lengkapi sarung dan peci hitam di kepalanya. Tariannya bebas yakni kolaborasi berdiri dan juga duduk.

    Sedangkan pada kercengan biasanya diminkan oleh remaja putri sebagai penarinya. Bentuk tariannya meliputi gerakan tangan. Tariannya dilakukan sambil duduk berbaris rapat diantara para penari dan berada pada bagian depan. Para pemain musik dan vokalisnya berada dibelakang para penari. Vokalis bisa Laki - laki atau perempuan. Bisa juga duet antara keduanya.

    Properti yang digunakan pada hadra adalah rebana. Selain dipukul, rebana dijadikan sebagai properti dalam menari. Sedangkan ketipung dijadikan sebagai pengiring dalam kesenian hadra. Selain untuk mempertahankan citra Gresik sebagai kota Santri, kesenian hadrah juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Bawean di Kabupaten Gresik.

    Biasnya hadra diaminkan pada acara iring-iringan pangentin Mole dan panganten amaen.  Memang Salah satu adat dari panganten maen para penduduk bawean acaranya di arak dengan hadra dari rumah penganten putra menuju rumah pengnten putri. Setalah sampai kerumah penganten biasanya pemain hadra langsung naik kepanggung yang telaah disiapkan untuk memulai pertunjukan.

    Selain dinikmati keindahan suara dan tariannya, Hadrah Bawean ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan syiar agama Islam. Pendengar bisa menikmati keindahan seni hadrah dan pemain seni hadrah juga bisa berdakwah melalui lagu-lagu islami yang  dilantunkan. 

    Syair - Syair pada seni hadra biasanya berupa puji-pujian terhadap Allah SWT dan syalawat kepada sang baginda Nabi Muhammad. Syair - syair yang dinyanyikan menjadi penyejuk kalbu sekaligus syiar islam secara berkesinambungan.

    Keindahan seni Hadrah ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Gresik saja, tetapi juga telah dikenal oleh masyarakat luar Gresik. Perhatian pemerintah daerah sangat diperlukan. utamanya untuk mematenkan kesenian hadra ini. Mengapa demikin? supaya tidak di klaim sepihak oleh Negeri sebalah seperti tari Reog,Ponorogo.