Harga udang Vaname yang tergolong mahal menjadi salah satu alasan dipilihnya budidaya udang ini. selain itu udang ini juga sangat tahan terhadap serangan penyakit. kemampuan beradaptasi yang dimiliki oleh udang Vaname juga tergolong tinggi.
Ada dua jenis tambak yang kelola oleh masyarakat setempat. Yang pertama tambak tradisional yaitu tambak yang kelola secara tradisional tanpa menggunakan teknologi tinggi seperti kincir air, blower dan mesim pompa. kemudian yang kedua yakni Tambak Intensif. Tambak intensif dikelola dengan menggunakan peralatan modern. Misalnya tambak sudah menggunakan Terepal, penggunaan kincir atau blower, pompa air sebagai sirkulasi air.
Di Bawean setidaknya ada tempat yang menerapkan model tambak intensif. yang pertama di Dusun Muara desa lebak, di Rojing Desa Sungai Teluk, dan telukmut Desa Kepuh Lagundi.
Keberadaan tambak udang vaname ini memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Setidaknya keberadaan tambak udang vaname ini dapat membuka peluang kerja untuk mensejahterakan masyarakat Bawean.
Untuk tambak Tradisional hasil panen banyak dipasarkan di pasar - pasar yang ada dipulau Bawean. Karena kebutuhan masyarakat bawean sendiri lumayan cukup tinggi. Kebutuhan masyarakat lokal ini diantaranya untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan warung makan dan sebagai umpan bagi para nelayan setempat yang ingin mancing.
Sedangkan hasil panen pada tambak intensif sebagiaan besar di kirim ke jawa guna diolah di pabrik untuk memenuhi permintaan ekspor Nasional yang memang sampai saat belum terpenuhi. Hasil panen yang banyak yakni sampai puluhan ton juga tidak memungkinkan untuk di jual di pasar - pasar tradisonal yang ada di Bawean. Dengan di kirimnya hasil panen udang vaname ke Jawa juga dapat menjaga kelangsungan petani udang tradisional yang berada di bawean.
Semoga saja dengan menjamurnya tambak udang ini dapat membuka lapangan kerja seluas - luasnya. kebutuhan ekspor nasional terpenuhi dan devisa mengalir terus sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar