Tarung Pendekar Bawean
Hari yang telah ditentukan telah tiba. Persiapan telah dimatangkan. Mulai dari latihan rutin, sampai dengan pentuan keberangkatan. istilah dalam bawean disebut palngkaan. Semuanya telah di siapkan dengan matang oleh pendekar. Sebuatan pendekar desematkan kepada maha guru dari masing - masing perguruan.
Properti dalam pencak silat diantaranya adalah pedang. Pedang pakai sebelum adu kekuatan fisik dilakukan. Biasanya pedang dipakai untuk unjuk kemampuan dan kemahiran dalam penggunaan pedang. Peragaan pedang tidak sampai adu kekuatan cukup peragaan saja. Ini dikarnakan pedang merupakan benda tajam yang sangat berbahaya jika digunakan.
Selain pedang Properti lain yang digunakan adalah Ikat kepala/ Kopyah, kopyah ini hanya digunakan sebagai penghias saja. kopyah juga digunakan sebagai pelangkap dalam acara tarung pendekar.
Properti lain adalah pakain. Baju yang digunakan berupa baju kurung, dilengkapi sarung yang mengikat di pinggang. Biasanya baju ini di pakai ketika menyambut tamu kehormatan.
Pertunjukan pencak silat sering ada untuk mengisi acara pernikahan. Umumnya pencak silat menjadi ajang silaturahim antar pemuda pecinta seni bela diri ini. Untuk menambah gelora tarung pendekar hal yang mutlak harus ada adalah ketipung dan gong yang ditabu oleh orang-orang terlatih.
Para pengunjung nampak sudah mulai bedatangan. Mereka berbondong - bondong ingin menyaksikan tarung pendekar Bawean sekaligus menyaksikan keelokan pantai Konservasi Mangrove hijau daun yang resmi di launcing. Memang kenindahan pantai konservasi mangrove merupakan salah satu icon wisata pulau Bawean.
Peserta tarung pendekar Baweanpun sudah mulai duduk dikursi yang telah disiapkan. Dengan hati berdebar mereka mengunggu acara yang akan segera dimulai. mereka tidak tau siapa lawan yang akan mereka hadapi, karena lawan tanding dipilih oleh para pendekar sebutan untuk maha guru dan sesepu pencak silat bawean.
Petugas keamanan dari kepolisian dan Babinsa yang dibantu oleh Banser nampak sudah siap untuk menjaga keamana. Mereka sengaja didatangkan untuk berjaga. Memang acara seperti ini butuh pengaman dikarenakan akan menguras emosi dari para hadirin.
Acang yang merupakan salah satu peserta sudah tiba di arena tarung. Didampingi Jupri dan Samion Dia tampak tenang menunggu acara dimulai. Jupri tampak memijat punggung Acang. seperti petarung MMA. "Kamu harus menang cang" kata Samion berbisik. Acang menoleh ke arah Samion sambil tersenyum. dan berkata " tengang aja Aku sudah nonton gaya tarung Khabib Normagomedov tadi malam, akan saya hajar lawanku sampek terkencing - kencing". Kata Acang sambil tersenyum.
Pembukaan acara akan dimulai. Pembawa acara mulai mengambil tempat yang telah ditentukan. Acara disusun, dan pembukaan pun berlalu.
Para peserta mulai mempersiapkan diri. Pedang yang menjadi properti sudah tersedia. Alat musikpun dimainkan untuk menambah gairah tarung. Sorak- sorai penonton bergemuruh. mereka melingkar persisi seperti kue donat mengitari arena.
"Dang, dung, dang, dung". Suara gong besahut-sahutan, nampak salah satu pendekar yang terlihat paruh baya dengan jenggot putih mengambil pedang. Pedang digunakan untuk menetukan peserta. Siapa yang dapat pedang tersebut, Dia harus turun kearena. Biasanya sang pendekar menetukan lawan peserta berdasarkan ke seimbangan postur tubuh. Ini untuk menjaga keseimbangan kekuatan peserta dalam tarung.
Nampak sang pendekar mengitari peserta. Lirikan matanya kekanan dan kekiri. Ketika pedang diberikan ke peserta berbatu putih, sorak sorai penonton membahana. Kemudian sang pendekar berjalan keseberang. Dia pura - pura memberikan pedang kepada Acang yang kemudian tidak jadi.
dan pedang pun di berikan keteman sebelahnya yang merupakan teman seperguruan.
Sorak-sorai penonton yang tumpah ruah bergemuruh. Peserta pun turun ke arena. Mereka memberi salam kepada panitia dan hadirin. Kemudian mereka memasang kuda-kuda dan memulai jurus demi jurus. Kedua petarung memainkan pedang dengan penuh makna. Keselarasan antara garak dan musik dilakukan seiram. Mereka tampak saling lirik bertanda mereka sudah tidak sabar untuk bertarung.
"Kalak pedangna" seru penonton dengan menggunakan bahasa bawean. Kemudian sang pendekar mengambil pedangnya. Kemudian mereka mamainkan jurus-jurus andalan mereka kembali. Setelah selesai mainkan jurus andalannya. Mereka memulai pertarungan. Tangan-tangan mereka saling bersilang mengambil posisi terbaik untuk saling menjatuhkan. "Hap, hap, hap". Suara mereka saling begelut". Setelah sekian lama dan tenaga masing - masing peserta mulai terkuras akhirnya salah satu dari mereka terpelanting keluar dari arena. Sang pendekar menghentikan pertarungan, dan meminta untuk memulai pertarungan kembali.
Pencak silat dimainkan sebanyak dua ronda. Ini dilakukan karna pencak silat sangat menguras tenaga. Disini tidak ada kalah menang. Karena kegiatan ini hanya ajang untuk silaturrahmi, bukan ajang untuk mencari jawara.
Setelah sekian lama menunggu. Kini tiba saatnya Acang berlaga. Pedang diterima dengan hati berdebar. lawan uyang dia hadapi lumayan kekar. "Ayo semangat Bro...!. jangan takut".Jupri berbisik Kemudian Dia bergegas menuju arena. Dimaikanlah jurus demi jurus dengan seksam.
Setelah jurus pedang dimaikan. Acang mulai melirik kearah lawan. Saatnya tarung yang sesungguhnya dimulai. Jari- jemari Acang mulai bersiap. "Hap," kemudian terdengar suara dari lawan Acang. Lawan Acang berhasil menggapai kaki Acang kemudian membanting ketanah.
"Stop". kata sang pendekar melerai. "Balas Cang". kata teman - temannya dari tribun penonto. Dengan wajah sedikit memerah. Acang kembali memaikan jurus demi jurus. Sampai akhirnya mereka kembali adu fisik. Kaki - kaki keduanya terlihat kokoh. Setelah melalui pertarungan yang sengit, akhirnya Acang berhasil membanting lawannya. Bantingan Acang kelihatannya keras sehingga lawan Acang butuh waktu untuk bangun kembali. Hal ini memicu emosi dari temannya yang lain.
Hampir saja terjadi perkelahin antar pendukung. jika saja petugas keamanan tidak sigap menghalau massa. Sekali lagi acara pencak silat di adakan untuk menjadi ajang silaturrahim, bukan ajang mencari musuh. Otob boleh panas, tetapi otak harus tetap dingin.
Setelah acara pencak silat selesai mereka bertiga berkeliling melihat keindahan alam. Sambil bercanda ria. Terdenga sesekali tawa mereka. Tiba disuatu tempat Samion terperanga. "hai....!. kata Jupri menegur Samoin. Rupanya Samion melihat ke pojok taman. disana sedang duduk dua gadis cantik yang sedang bercanda bersama.
Bersambung. ...
Akankah Samion berhasil merayu dan mendapatkan hati sang bidadari silahkan baca kembali cerita selanjutnya pada episode mendatang dengan judul "Puisi Buat Zubaidah "
Silahkan share dan komen
Semoga bermanfaat.
Wassalam...!
Kerren
BalasHapusBagus 👍
BalasHapusCeritanya sangat bagus dan menarik 😁
BalasHapus