Thungka Bawean
visitbawean01 ~ Thungka Bawean
Pulau Bawean adalah salah satu lokasi wisata yang terkenal di Kabupaten Gersik Provensi Jawa Timur. Pulau ini terdapat banyak sekali tempat - tempat wisata dan budaya yang sangat cocok untuk menjadi inspirasi rekreasi kalian semua.
Berwisata ke Pulau Bawean, Gresik, kalian dapat menikmatai keindahan alam bawah laut di Pantai Pulau Cina Pantai Selayar dan Pulau Noko Gili. Selain iru, terdapat pula Danau Kastoba eksotik yang berada di engah Pulau Bawean yang bisa dijadikan tempat untuk menghilangkan segala kepenata setelah lelah bekerja dan aktifitas lainnya. Di sana Anda juga akan mendapatkan keindahan pemandangan danau luas yang begitu asri dengan banyak pohon hijau mengitarinya di sekelilingnya.
Pulau Bawean dengan tempat wisata alam dan wisata Baharinya, Pulau Bawean memiliki tradisi kebudayaan unik tersendiri yang begitu menarik bagi para wisatawan. Tradisi ini dikenal dengan sebut dhungka.
Melansir dari beberapa sumber yang kami peroleh, Thungka merupakan seni pertunjukan alat musik yang menggunakan peralatan tradisional yang di gunakannnya. Kesenian dhungka menggunakan ronjhengan dan ghentong (alu) sebagai alat musik pukul. Ronjhengan merupakan lesung alat penumbuk padi pada zaman dahulu yang berbentuk seperti perahu kecil memanjang.
Di Pulau Bawean, seni kebudayan pertunjukan ini lebih dikenal dengan sebutan Thungka. Permainan alat musik Thungka sendiri, dimainkan oleh beberapa orang perempuan yang bertugas memainkan alat ronjhengan. Ada yang bertugas menjadi vokalis, ada juga yang bertugas menjadi pemukul ronjhengan menggunakan ghentong.
Adapun Irama yang dimainkan yakni menggambarkan suasana musim panen yang sangat menggembirakan yang sangat ditunggu-tunggu oleh para petani padi. Syair pada lagu thungka berisi puji-pujian tentang keagunga Allah SWT dan salawat kepada nabi Muhammad SAW. Thungkka biasanya juga ditampilkan pada saat upacara penyambutan tamu kenegaraan, peringatan hari - hari besar maupun pengantin adat.
Kebudayaan ini merupakan warisan dari pada leluhur masyarakat Bawean yang harus di lestarikan. Untuk melestarikan kesenian yang satu ini akhir - akhir ini sering diadakan lomba thungka. Sehingga generasi muda dapat mengenal kebudayaan mereka. Mengingat ronjengna dan ghentong sebagai alat benumbuk padi pada zaman dulu sudah tidak difungsikan lagi tergeser dengan mesing penggiling padi. akan tetapi kebudayaan harus terus dilestarikan sampai ke anak cucu kita nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar