Sabtu, 09 Juli 2022

Model Asesmen Kurikulum Merdeka Belajar


    visitbawean01 ~ Model asesmen kurikulum merdeka memiliki model yang dapat implementasikan dalam proses ajar, Diantaranya asesmen dignostik, asesmen formatif, dan juga asesmen sumatif.

    Berikut ini model-model dari asesmen pada kurikulum merdeka belajar yang dapat menjadi referensi  bagi insan pendidik.

1. Model Asesmen Diagnostik

    Asesmen diagnostik adalah asesmen kurikulum merdeka yang secara spesifik berguna mengidentifikasi terhadap kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik, sehingga pendidik dapat merancang pembelajaran sesuai dengan kompetensi serta kondisi peserta didik.

    Peserta didik yang memiliki perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik. Mereka diberikan pendampingan belajar secara khusus. Implementasinya, model asesmen kurikulum merdeka ini, dapat pendidik laksanakan pada awal tahun ajaran, lalu pada awal lingkup materi ajar, pada awal pembelajaran, ataupun sebelum pendidik menyusun pembelajaran secara mandiri.

    Model asesmen diagnostik yakni  asesmen diagnostik non kognitif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologi, sosial emosi, gaya belajar, aktivitas peserta didik dirumah dan kondisi keluarga peserta didik.

    Sedangkan asesmen diagnostik kognitif  bertujuan untuk mengidentifikasi capaian kompetensi peserta didik, menyesuaikan pembelajaran dikelas, kompetensi rata-rata peserta didik,  remedial atau pelajaran tambahan pada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata.

    Untuk menyusun asesmen diagnostik memiliki beberapa teknik, meliputi: tes terlulis, wawancara, observasi, dan praktik. Instrumen asesmen dignostik terdiri dari instrumen soal tes tertulis, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman penilaian praktik.

2. Model Asesmen Formatif

    Penilaian formatif bertujuan untuk memantau pembelajaran siswa dan memberikan umpan balik yang terukur dan berkelanjutan. Bagi siswa, penilaian formatif bertujuan untuk membantu dan mengidentifikasi kekuatan dan  pengembangan.

Bagi guru, penilaian formatif bertujuan untuk memberikan informasi tentang tantangan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berbasis proyek pengutan profil pelajar pancasila sehingga dapat diberi dukunganyang memadai. Penilaian formatif dapat dilakukan oleh guru, teman sejawat atau diri sendiri.

Model asesmen formatif pada kurikulum merdeka belajar bermamfaat untuk mengawasi pembelajaran peserta didik, serta pemahaman peserta didik.

Model asesmen ini juga bermanfaat bagi peserta didik untuk melakukan evaluasi pembelajaran terhadap diri sendiri, membangun pengetahuan, melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan serta dapat meningkatkan kemampuan diri.

3. Model Asesmen Sumatif

Metode evaluasi asesmen kurikulum merdeka dapat dilakukan pada akhir pelajaran. Penilaian sumatif memiliki nilai yang cukup  tinggi karena mempengaruhi nilai akhir pada siswa, sehingga siswa sering diberikan preferensi pembelajaran dari penilaian formal lainnya.

Umpan balik dari penilaian akhir dapat digunakan untuk mengukur kemajuan siswa untuk memandu pendidik dan sekolah dalam merancang kegiatan mereka untuk  berikutnya.

Manfaat model asesmen kurikulum merdeka belajar pada asesmen sumatif dapat bermanfaat bagi pendidik, meliputi: membantu pendidik melakukan pengukuran apakah peserta didik telah memenuhi capaian pembelajaran atau sejauh mana peserta didik telah mencapai akhir pembelajaran dan  dapat meningkatkan proses ajar selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar