Selasa, 14 Juni 2022

Kematian Raja Babiliono Yang Mengenaskan

visitbawean01~Kisah Maulana Umar Mas'ud

Bagian 3 ~ Kematian Raja Babiliono Yang Mengenaskan

    Kisah ini merupakan seri terakhir dari cerita maulana Umar Mas'ud. Setelah pada seri sebelumnya Maulana Umar Mas'ud menang dengan gemilang pada perang tanding adu kesaktian. Inilah kisah lengkapnya, pada seri pamungkas.

    Ketika pohon besar yang tumbang tadi berdiri kokoh seperti sedia kala. Kini  giliran Maulan Umar Mas'ud untuk menunjukkan kesaktian yang dimiliki. Beliau melihat seekor sapi jantang disekitar alun - alun kerajaan. Kemudian sapi tersebut dibawa masuk kedalam lapangan oleh Maulana Umar Mas'ud. Lalu sapi tersebut didudukkan dengan penuh kasih sayang oleh beliau mengunakan tongkatnya. Sapi tersebut bersimpuh ditanah dengan tenangnya. 

    Kemudian Maulana Umar Mas'ud mempersilahkan Raja Babiliono untuk membuat sapi itu berdiri kembali. Lalu Raja mengangkat sapi itu dengan kesaktiannya. Namun sapi itu tak berkutik sedikutpun dan diam seperti semula. Kemudian Maulana Umar Mas'ud berkata,  bahwasanya bisa di bantu oleh para pengikut - pengikutRaja . Akan tetapi sapi itu tetap tak berkutik sedikitpun. Walaupun sudah diangkat secara beramai - ramai oleh raja dan para pengikutnya.

    Akhirnya Raja Babiliono menyerah dan pasrah pada keadaan itu. Sorak - sorai penonton begitu riuh membahan dia alun - alun kota. Wibawah Sang Raja seketika jatuh diahadapan rakyatnya. Karena sudah tak sanggup lagi menahan rasa malu akibat kekalahannya. Terlebih lagi Raja ingat pada perjanjian yang meraka sepakti tempo hari. Bahwa yang kalah harus mengikuti keyakinan pihak yang menang. Rajapun gelap mata dan tak dapat menahan emosi, tiba - tiba Raja mengambil pedang dan menghunuskannya lalu di tebaskan ke tubuh Maulana Umar Mas'ud. Dengan pertolongan Allah yang maha kuasa. Pedang itu ditepis oleh Maulan Umar Mas'ud dengan sangat sigap. Kemudian pedang tersebut mental  kembali dan menusuk bagian dada Raja Babiliono.

    Seketika Padang yang tajam menusuk dadanya dan darah mengucur deras dari tubuh sang Raja. Raja Babiliono tak dapat ditolong lagi akibat luka parah. Kemudian mayat sang Raja di buang kelaut melalui sungai raje yang ada di Desa Lebak Kecamatan Sangkapura .

    Setelah peristiwa naas itu, rakyat berbondong - bondong  memeluk agama islam. Sampai saat ini, Islam menjadi satu - satunya agama yang ada di Pulau Bawean. Hal ini tak luput atas jasa dan perjuangan Maulana Umar Mas'ud. Akhirnya Beliau dinobatkan menjadi raja menggantikan Raja Babiliono, yang memerintah antara tahun 1601 - 1630 Masihi. Beliau sendiri menyandang gelar Pangeran Maulana Shiddiq. Adapun Putra yang melanjutkan perjuangan beliau setelahnya bernama Raden Ahmad Ilyas yang bergelar Pangeran Agung.

    Demikian kisah Maulana Umar Mas'ud yang dapat kami susun. Semoga bermamfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar